berita.depok.go.id - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Depok, Devi Maryori memimpin apel pagi di Halaman Balai Kota Depok, Jumat (17/10/25).
Dalam arahannya, ia menyampaikan sejumlah pesan penting terkait pelayanan sosial yang dijalankan oleh Dinsos Kota Depok.
Devi menyampaikan terkait penerapan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang sudah mulai diberlakukan sejak 2 Februari 2025 berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Data tersebut menjadi acuan utama dalam penentuan penerima seluruh jenis bantuan sosial.
“Data tersebut disusun berdasarkan peringkat desil yang menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dari desil 1 hingga desil 10. Untuk penerima bantuan sosial ditetapkan pada desil 1 sampai 5,” ujarnya.
Ia menambahkan, evaluasi dan pembaruan data dilakukan setiap tiga bulan oleh Dinsos Kota Depok.
Setiap dinas yang memiliki program perlindungan sosial atau bansos juga akan berkoordinasi dengan Dinsos untuk verifikasi data.
Kemudian, Devi menyampaikan terkait program beasiswa untuk masyarakat kurang mampu.
Program ini ditargetkan dapat membantu seribu mahasiswa kurang mampu hingga tahun 2030, dengan realisasi sekitar 200 mahasiswa per tahun.
“Masyarakat tidak mampu bisa mengusulkan melalui petugas kami. Kami ingin memastikan tidak ada lagi anak Depok yang berprestasi tetapi terhalang melanjutkan pendidikan karena kendala biaya,” ungkapnya.
Terakhir, terkait program Rumah Kreatif Anak Istimewa (RKAI) yang menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Depok, Supian Suri bagi anak-anak istimewa atau penyandang disabilitas.
Program ini telah diluncurkan pada Juli lalu dan saat ini beroperasi sementara di Gedung Perpustakaan Umum Kota Depok.
Berbagai kegiatan telah berjalan seperti pelatihan menari, bahasa isyarat, musik, dan lainnya.
"Kedepannya, akan dibangun gedung untuk operasional RKAI secara permanen di eks SDN Pondok Cina 1 dan akan menjadi UPTD di bawah Dinsos,” tutupnya. (JD 02/ ED 01).