berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) menerima Sertifikat Kolaborasi Layanan Preservasi Arsip Masyarakat dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi atas sinergi dan komitmen Kota Depok dalam mengimplementasikan layanan preservasi arsip secara berkelanjutan.

Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Diskarpus Kota Depok, Yulia Oktavia, menjelaskan penghargaan ini merupakan hasil kerja sama yang telah terjalin sejak layanan tersebut diperkenalkan oleh ANRI kepada pemerintah daerah.

“Kegiatan hari ini kami mendapatkan sertifikat karena sudah berkolaborasi dengan ANRI terkait layanan preservasi masyarakat. Waktu itu ANRI menawarkan kepada kabupaten/kota siapa yang berkenan untuk ikut dalam launching layanan preservasi. Kota Depok, sejak pertama disampaikan, langsung menangkap peluang itu,” ujarnya kepada berita.depok.go.id, Senin (08/12/25).

Ia menuturkan Kota Depok tidak hanya berpartisipasi pada empat kecamatan yang menjadi pilot project ANRI, tetapi langsung memperluas implementasi ke seluruh 11 kecamatan dan 30 sekolah. Upaya tersebut menjadi bentuk komitmen pemerintah kota dalam memberikan layanan kearsipan yang lebih dekat kepada masyarakat.

“Layanan preservasi masyarakat ini langsung kami terapkan di seluruh kecamatan. Bahkan kemarin dalam rangka HUT Korpri, kami juga mencoba layanan preservasi untuk ASN,” tambahnya.

Selain di tingkat kecamatan, Diskarpus Depok kini mulai memperluas jangkauan layanan hingga ke tingkat kelurahan. Pengembangan ini diharapkan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan merawat arsip keluarga.

Yulia menegaskan program ini akan terus dijalankan dan menjadi salah satu agenda prioritas kearsipan di Kota Depok pada masa mendatang.

“Untuk tahun 2026 pun kami sudah sampaikan ke ANRI layanan preservasi masyarakat ini akan terus kami kembangkan. Jadi tahun depan tetap berjalan,” jelasnya.

Terkait cakupan layanan, seluruh kecamatan di Depok telah tersentuh kegiatan preservasi arsip. Mulai tahun depan, pendekatan kegiatan dilakukan lebih terarah kepada komunitas tertentu.

“Sejauh ini seluruh kecamatan sudah. Hanya saja jika tahun kemarin kami lakukan secara acak, tahun depan kami lebih mengarah ke komunitas seperti Karang Taruna, PKK, dan lainnya. Dengan begitu, kami bisa mengukur layanan ini sudah masuk ke mana saja, lingkupnya seperti apa,” tutupnya. (JD10/ED02)