berita.depok.go.id - Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) melalui Batalyon 328/Dirgahayu Divif 1 Kostrad memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara Tahun 2025 yang diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Kegiatan ini merupakan sinergi antara TNI AD dengan Pemkot Depok melalui Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), dalam rangka membina generasi muda menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, dan berkarakter.
Aster Divisi 1 Kostrad, Kolonel Inf Wira Muharromah,menegaskan bahwa pelatihan ini tidak bersifat militeristik dalam arti sempit.
Tidak ada unsur kekerasan fisik atau tekanan mental berlebihan yang diterapkan kepada para siswa.
“Kegiatan ini tidak dimaksudkan untuk menjadikan siswa seperti prajurit. Kami lebih fokus pada pembentukan karakter melalui pendekatan humanis, edukatif, dan komunikatif,” ujar Kolonel Inf Wira Muharromah, kepada berita.depok.go.id
Dalam pelaksanaan kegiatan, siswa dibagi dalam kelompok kecil atau peleton, yang masing-masing beranggotakan 18 sampai dengan 24 orang dan didampingi oleh dua pelatih.
Pendampingan ini bukan hanya dalam kegiatan fisik, tetapi juga mencakup pembinaan sikap, mental, hingga emosional.
“Pelatih selalu melekat, bukan hanya melatih tapi juga menjadi pendengar dan pembimbing. Kami berdiskusi, makan bersama, bahkan menggali masalah pribadi siswa agar bisa dicari solusinya dengan pendekatan yang tepat,” tambahnya.
Dikatakannya, program ini menanamkan nilai-nilai dasar seperti disiplin, tanggung jawab, kebersamaan, serta cinta tanah air.
Salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah pendidikan etika dan sopan santun dalam keseharian.
“Kami mengajarkan cara makan yang benar, adab berbicara, dan etika berinteraksi. Termasuk kewajiban untuk menghabiskan makanan yang diambil, sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang mereka pilih,” jelas Kolonel Inf Wira Muharromah.
Sanksi pun tidak diberikan secara keras. Jika siswa melakukan kesalahan kecil, seperti tidak mengikuti instruksi, sanksi yang diberikan hanya berupa gerakan ringan seperti jongkok-berdiri yang bersifat mendidik, bukan menghukum.
Lebih lanjut, Kostrad juga memastikan aspek kesehatan peserta tetap menjadi prioritas.
Tim medis dan dokter berjaga selama 24 jam untuk memantau kondisi siswa.
Jika ada peserta yang mengalami gangguan kesehatan atau tidak mampu mengikuti seluruh kegiatan, mereka diberikan waktu istirahat atau dipulangkan sementara atas rekomendasi tim medis.
“Kami tidak memaksakan semua harus ikut penuh. Kalau ada siswa yang kelelahan atau memiliki riwayat penyakit, kami koordinasikan dengan dinas terkait agar mereka bisa pulih terlebih dahulu. Kesehatan tetap nomor satu,” tegasnya.
Dirinya menambahkan bahwa semangat yang dibangun dalam program ini bukan semata pada kegiatan fisik, tetapi lebih kepada penanaman nilai luhur yang akan menjadi bekal siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Terakhir, pihaknya juga mengapresiasi kolaborasi dengan Pemkot Depok terkait program ini.
“Ucapan terima kasih kepada Pemkot Depok atas kepercayaan kepada Kostrad yang membina karakter generasi muda ini. Tentunya mereka pasti memiliki cita-cita yang luhur yang akan diwujudkan di masa yg akan datang. Kami berharap, agar semua berjalan lancar hingga selesai kegiatan,” tambahnya.
“Kami berharap peserta pulang dari sini menjadi pribadi yang lebih kuat secara mental, punya semangat belajar, dan sadar pentingnya tanggung jawab serta kedisiplinan. Itu yang paling utama,” pungkasnya. (JD 01/ED 01).