berita.depok.go.id - berita.depok.go.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berjibaku untuk menekan produksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung dikarenakan tempat tersebut sudah over kapasitas.
Salah satu permukiman yakni RW 07 Kelurahan Bojong Pondok Terong (Boponter) ternyata sudah membantu pemerintah menekan produksi sampah dengan melakukan pengelolaan berbasis masyarakat. Langkah ini sudah dilakukan sejak tahun 2021.
"Iya kami sudah sejak tiga tahun lalu tidak lagi mengirim sampah ke TPA Cipayung, karena sudah dipilah dari rumah dan dikelola langsung di lingkungan secara mandiri," jelas Ketua RW 07 Boponter, M. Tahir hadi kepada berita.depok.go.id, Jumat (06/09/24).
Dia mengungkapkan, dalam sehari warganya memproduksi sampah sekitar 3-4 ton. Sampah organik diangkut ke Unit Pengelolaan Sampah (UPS) yang berada di RT 03 RW 07, sedangkan non organiknya diserahkan ke Bank Sampah Bina Sejahtera setiap akhir bulan.
"Sampah organiknya didaur ulang menjadi pupuk kompos yang dibagikan secara gratis ke warga dan budidaya maggot, kalau non organiknya dari Bank Sampah Bina Sejahtera diserahkan lagi ke Komunitas Tangan Peduli Lingkungan (Tape Uli)," ungkapnya.
Lanjut Tahir, untuk bisa sampai saat ini memerlukan kesabaran serta dukungan semua elemen masyarakat melakukan gerakan pengelolaan sampah dari sumbernya.
Menurutnya, sekitar 700 Kepala Keluarga (KK) dari enam RT di RW 07 pun kini berkomitmen untuk mengelola sampah dari rumah.
"Alhamdulillah warga kami sudah berkomitmen dan merasakan betul manfaat dari pengelolaan sampah ini, ternyata sampah juga bisa membawa berkah," pungkasnya. (JD 05/ED 02)