berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Wali Kota Depok Mohammad Idris mendorong agar semua pihak berperan aktif untuk meningkatkan predikat Kota Layak Anak atau KLA. Sebab tahun ini Kota Depok membidik predikt KLA dari Nindya menjadi Utama.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dengan mendorong kelurahan agar berkreasi memanfaatkan dana kelurahan atau dakal.
Maka dari itu, Kiai Idris, sapaan Wali Kota Depok, meminta kepada Ketua gugus tugas, yaitu Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok bersama Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, untuk mendorong kelurahan agar dapat berkreasi memenuhi nilai yang ditargetkan dalam raihan predikat KLA Utama di tahun ini.
“Sekcam (Sekretaris Kecamatan), yang tidak memiliki kewenangan penuh, juga perlu didukung oleh camat untuk memastikan dana kelurahan dapat terealisasi,” kata Kiai Idris, usai Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas KLA Tahun 2024, Selasa (11/06/24).
Lebih lanjut, ujarnya, pembentukan Forum Anak Kota Depok juga sudah sampai di tingkat RW. Karena itu, forum anak tersebut harus dibantu untuk terus berkreasi dalam pemenuhan hak-hak anak di wilayah.
“Forum anak juga perlu diperkuat dengan bantuan,” ujarnya.
Dia mengatakan, program KLA di Kota Depok sendiri meraih predikat Nindya yang telah berjalan selama enam tahun.
“Dan tahun lalu sudah memenuhi kriteria dengan nilai sekitar 900-an, namun karena ada perubahan ketentuan dari Kementerian, ada beberapa hal yang harus dipenuhi,” ungkapnya.
Seperti dari sisi media melalui penyebaran informasi dan materi edukasi yang bermanfaat dari aspek sosial, budaya, pendidikan, agama dan kesehatan anak dengan memperhatikan kepentingan terbaiknya.
“Salah satu inovasi yang diusulkan adalah membuat majalah anak-anak yang dapat diisi dengan berbagai informasi dan curhatan (curahan hati) anak-anak kepada orang tua mereka, serta informasi tentang perlindungan anak,” tutur Kiai Idris.
Dikatakannya, penilaian KLA di Kota Depok telah memenuhi inputan kriteria dengan nilai sekitar 900-an ini atas penilaian secara mandiri.
Sedangkan secara keseluruhan, program KLA di tingkat kota sudah cukup baik dengan nilai di atas 100-150, bahkan penilaian di tingkat yang lebih tinggi juga sudah baik.
“Bahwa kerja kita, adalah karya untuk bangsa dan negara dan kalau ada penghargaan itu sebagai bonus,” katanya.
“Penghargaan yang telah diterima seharusnya disyukuri dan dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan kinerja,” pesan Kiai Idris.
Sementara itu, Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Ratna Oeni Cholifah menuturkan, kolaborasi dan sinergitas sangat penting untuk mewujudkan komitmen Kota Layak Anak atau KLA.
“Apalagi, Depok sudah mencapai peringkat Nindya, sekarang tinggal mendongkrak beberapa klaster yang menjadi tantangan, saya harap bisa diperjuangkan kembali,” ujarnya.
“Klaster-klaster yang sudah mencapai target perlu dipertahankan dan ditingkatkan, kunci utamanya adalah kolaborasi dan sinergitas antar Perangkat Daerah (PD) terkait,” tutur Ratna Oeni Cholifah.
Dirinya sangat mengapresiasi komitmen dari Wali Kota, Bunda Forum Anak dan Bappeda Depok, serta PD terkait yang sudah berkomitmen mewujudkan Depok sebagai KLA yang lebih baik lagi.
“Prinsipnya, peringkat bukanlah hal utama, tetapi pencegahan, penanganan, dan layanan terhadap anak itulah yang menjadi kunci utama,” jelasnya.
“Secara umum, kerja-kerja yang dilakukan sudah cukup bagus, hanya saja, mungkin lupa mendokumentasikan pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga sulit memberikan bukti pada indikator-indikator KLA,” tuturnya.
Maka dari itu, dia berpesan agar tetap melakukan pekerjaan dengan baik dan meningkatkan administrasi dalam memperkuat Kota Layak Anak atau KLA di Depok.
“Tolong perbaiki administrasi serta dokumentasikan bukti-bukti dengan baik,” tandasnya. (JD 03/ ED 02)