berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Nining Yuliastiani menyebut, terdapat lima potensi investasi di Kota Depok yang masih menjadi primadona.
Posisi pertama di tempati oleh sektor Perdagangan dan Jasa berupa perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
"Menurut data yang dihimpun oleh Provinsi Jabar, lima sektor dengan investasi terbesar di Kota Depok tahun 2018 sampai dengan 2023 masih diduduki oleh perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai investasi mencapai Rp8,57 triliun. Disusul oleh konstruksi dengan nilai investasi yaitu Rp7,95 triliun," ujarnya, usai kegiatan Depok Investment Forum 2023 yang digelar DPMPTSP Kota Depok, di Ballroom Hotel Savero, Senin (23/10/23).
Dikatakannya, untuk posisi ketiga di tempati oleh transportasi, gudang dan komunikasi dengan nilai investasi mencapai Rp3,13 triliun. Kemudian, industri kimia dan farmasi dengan nilai investasi mencapai Rp1,55 triliun dan terakhir jasa lainnya sebesar Rp1,17 triliun.
"Depok ini kota urban. Posisi tersebut memang sangat potensial. Terlebih, Depok beririsan dengan Daerah Khusus Jakarta (DKJ), jadi harus benar-benar bisa berkompetisi untuk membuat investor masuk ke Depok. Karena juga sudah didukung dengan transportasi, sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang baik," terangnya.
"Satu lagi, jumlah situ di Depok yang saat ini tercatat ada 23, bisa kembangkan sebagai potensi wisata. Kendati kewenangan ada di Jabar, bisa dikolaborasikan agar investor mau menanamkan modal di sektor pariwisata ini," paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DPMPTSP Kota Depok Mangnguluang Mansur mengatakan, saat ini investasi yang paling menonjol yaitu di bidang properti, kemudian pergudangan. Pihaknya juga tengah fokus untuk mengajak investor melakukan penanaman modal pada sektor pariwisata.
"Iya, paling banyak properti, ada juga pergudangan dan pariwisata. Untuk wilayah yang menjadi fokus investasi, kami melirik Bojongsari yang digadang-gadang menjadi wilayah Margonda 2. Karena lahan di sana masih cukup luas," jelasnya.
"Mudah-mudahan, apa yang menjadi harapan kita semua untuk menarik investor menanamkan modalnya di Kota Depok, dapat terwujud," tutupnya. (JD 08/ED02)