berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Duren Seribu (Duser) menggelar pertemuan koordinasi pencatatan dan pelaporan intervensi stunting bagi orang tua yang memilik balita dengan gizi kurang. Digelar selama tiga hari, 18-21 Desember kegiatan ini merupakan tindak lanjut untuk mengetahui perkembangan balita usai mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal selama 28 hari.
"Sasaran kegiatan ini balita bermasalah gizi, diutamakan balita stunting dengan melihat indikator status gizi yang bermasalah dan dilihat dari kenaikan berat badan saat pelaksanaan PMT lokal kemarin," ujar Kepala Puskesmas Duser, Triani Posma Rohana kepada berita.depok.go.id, Kamis (21/12/23).
Dikatakannya, kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah gizi secara spesifik, terutama stunting di wilayah kerja Puskesmas Duser. Kemudian untuk mengetahui penyebab penyakit infeksi pada anak.
"Lalu, untuk menjangkau konsultasi dengan dokter spesialis anak terkait permasalahan kesehatan jika balita tersebut terkendala saat merujuk ke Rumah Sakit," katanya.
Kemudian, selama kegiatan petugas melakukan koordinasi dengan kader posyandu untuk menentukan sasaran balita yang dirujuk ke puskesmas dan bertemu dokter spesialis anak. Setelah itu, anak tersebut ditentukan status gizinya dan melakukan pemeriksaan fisik serta berkonsultasi dengan dokter.
"Tindakan selanjutnya akan dirujuk ke rumah sakit jika diperlukan, diberikan obat, dilakukan observasi selama dua minggu dan pemeriksaan laboratorium darah dan urin sesuai kebutuhan," tambahnya. (JD 10/ED 01).