Suasana sosialisasi bencana di salah satu sekolah di Rangkapan Jaya beberapa waktu lalu. (Foto: Janet/Diskominfo)
depok.go.id-Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok rutin melakukan sosialiasi mitigasi bencana. Salah satunya, dengan menyambangi siswa sekolah dari berbagai tingkatan di Kota Depok.
Ketua Tagana Kota Depok, Ahmad Supandi mengatakan, selain sigap dalam menangani bencana, Tagana juga memiliki tugas untuk mengedukasi semua unsur masyarakat terkait pengurangan risiko bencana. Untuk itu, Tagana memiliki jadwal rutin keliling sekolah yang ada di 11 kecamatan setiap tahunnya.
“Bencana datang kapan saja. Maka, butuh kesiapsiagaan masyarakat dan pendidikan bencana, agar masyarakat siap menghadapi bencana. Khususnya para pelajar,” ujarnya kepada depok.go.id baru-baru ini.
Dirinya menjelaskan, dalam pengurangan risiko bencana, tidak bisa hanya mengandalkan satu cara saja. Misalnya, sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS). Namun, harus beragam seperti sikap waspada dari masyarakat itu sendiri.
“Karena pengurangan risiko bencana harus dimulai dari diri sendiri, berlanjut ke keluarga hingga skala lebih besar lagi,” katanya.
Dirinya menjelaskan dalam setiap sosialisasi, pihaknya memberikan pengetahuan cara menyelamatkan diri dan bertahan dalam kondisi darurat. Termasuk, bagaimana alur pelaporan jika ada bencana. Menurut Supandi, ke depan masih ada beberapa kecamatan yang akan didatangi seperti Kecamatan Bojongsari, Pancoran Mas dan Cipayung dengan melibatkan petugas pemadam kebakaran.
“Di Depok memang bencananya tidak masif, tetapi kami berupaya agar pengetahuan siaga bencana juga harus masuk pendidikan formal melalui sekolah,” ucapnya.
Penulis : Janet Swastika
Editor : Dunih
Diskominfo
