Tim BPBD Kab Bogor berikan praktek tanggap bencana kepada warga SLBN di Aula SLBN Depok, Perum Permata Depok, Rabu (18/09/2019). (Foto : Muadz/Diskominfo)
Kesiapsiagaan dalam penanganan bencana pada lembaga pendidikan penting dilakukan sejak dini. Untuk mengedukasi siswa dan guru, Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Depok melaksanakan simulasi sekolah aman bencana yang diikuti 13 SLB se-Kota Depok.
“Kami bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor untuk memberikan materi dan praktik langsung tentang kedaruratan bencana. Kegiatan ini perlu dilakukan agar guru dan siswa paham, apa yang harus diterapkan jika terjadi bencana,” ujar Kepala Sekolah SLBN Kota Depok, Cornelia Dewi, di sela kegiatan simulasi sekolah aman bencana, di Aula SLBN Kota Depok, Rabu (18/09/2019).
Sebelum kegiatan simulasi berlangsung, kata Lia, sapaannya, pihaknya telah melaksanakan sosialisasi mitigasi dan penanganan bencana yang diisi oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan workshop penanganan bencana.
“Sebelum kegiatan ini, kita sudah sosialisasi dengan Damkar tiga bulan lalu. Kedua, workshop dan ketiga simulasi. Lanjut nanti evaluasi tiga bulan ke depan. Jadi, bertahap,” katanya.
Senada dengan itu, Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Firdaus Noerrochiem mengatakan, materi yang disampaikan berupa penanganan bencana seperti gempa bumi, longsor dan puting beliung. Selain itu, kegiatan juga diselingi dengan praktik langsung.
“Memberikan sosialisasi kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) juga perlu penyampaian khusus. Kami berikan materi sangat detail, disertai praktik langsung. Mudah-mudahan setelah kegiatan ini, siswa maupun guru bisa mengaplikasikan jika ada bencana, karena kita tidak tahu kapan bencana akan datang,” tutupnya.
Penulis: Vidyanita
Editor: Dunih
Diskominfo