berita.depok.go.id - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Nuryuliani, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Kopdar UMKM Sinergia Tapos di Atrium Mal Pesona Square, Jumat (24/01/25).
Dirinya menilai acara ini menjadi ajang penting untuk mempererat silaturahmi antar pelaku UMKM. Sekaligus memberikan wawasan baru dalam meningkatkan kapasitas usaha mereka melalui sharing knowledge dari para narasumber.
“Bagus kegiatannya karena menambah silaturahmi antar pengusaha UMKM di Kecamatan Tapos. Selain itu juga diperkaya dengan sharing knowledge dari narasumber-narasumber luar biasa. Terutama bagaimana ekonomi dan budaya digital memengaruhi pola transaksi masyarakat. Ini menjadi ilmu yang penting bagi pelaku UMKM,” ujar Nuryuliani.
Nuryuliani menekankan pentingnya penggunaan platform digital untuk memasarkan produk-produk UMKM.
Dikatakannya, kehadiran digital economy dan digital culture harus dimanfaatkan secara maksimal agar UMKM dapat berkembang. Tidak hanya di pasar lokal tetapi juga menembus pasar nasional, bahkan internasional.
“Pesan saya untuk pelaku UMKM, jangan malu menggunakan platform digital. Semakin sering kita memposting dan mengunggah produk, semakin banyak orang yang melihatnya. Ini bisa berdampak langsung pada peningkatan omzet,” jelasnya.
Nuryuliani juga memberikan apresiasi terhadap kualitas produk UMKM Kecamatan Tapos, mulai dari makanan ringan hingga produk kreatif lainnya.
Menurutnya, produk-produk tersebut sudah memiliki daya saing, baik dari segi kualitas maupun desain, dan layak untuk dipasarkan lebih luas.
“Makanan-makanan yang dihasilkan pelaku UMKM di sini luar biasa. Bahkan, produk makanan ringannya bisa tahan lebih dari satu bulan. Kemasan dan pemasaran produk perlu terus ditingkatkan agar lebih dikenal oleh masyarakat,” tambahnya.
Sebagai anggota Komisi C DPRD Depok, Nuryuliani berharap program-program pendampingan UMKM, seperti pelatihan pemasaran, pengemasan, dan perizinan, dapat terus diberikan oleh pemerintah. Hal ini penting untuk meningkatkan omzet dan kapasitas usaha para pelaku UMKM di Depok.
“Kami berharap ada lebih banyak program yang dapat diserap oleh pelaku UMKM, baik dalam bentuk pelatihan maupun pendampingan yang dapat meningkatkan penjualan mereka,” tutupnya. (JD 09/ED 02)
