Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

DKPPP Depok Gencar Jalankan Program Penyuluhan di Masa Pandemi

JD 12 - berita depok
Senin, 11 Januari 2021, 16:47 WIB

Foto: JD 11 / Diskominfo

Kepala DKPPP Kota Depok, Diah Sadiah.  

berita.depok.go.id - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok gencar melakukan penyuluhan masyarakat dan kelompok tani, peternak serta pembudidaya ikan. Tujuannya, demi menjaga ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Kepala DKPPP Kota Depok, Diah Sadiah mengatakan, sektor yang paling terdampak di awal pandemi Covid- 19 adalah budidaya ikan hias dan pertanian (tanaman hias). Namun, seiring berjalannya waktu, minat masyarakat akan dua komoditi tersebut meningkat drastis.

"Alhamdulillah, banyak warga yang bekerja di rumah justru penjualan tanaman dan ikan hiasnya meningkat, sampai para petani juga harus cepat melakukan budidaya kembali karena pemesanannya banyak," ujar Diah, kepada berita.depok.go.id, di Ruang DeCOR, lantai 5, Balai Kota, Senin (11/01/21).

Diah mengatakan, pendampingan  penyuluhan dilakukan berdasarkan assessment dari penyuluh langsung ke lapangan. Dengan pemenuhan kelayakan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa komitmen masyarakat yang berminat dalam pertanian dan kelayakan Sumber Daya Alam (SDA) yaitu lingkungan dan pencahayaan dari sinar matahari. 

Dirinya menambahkan, penyuluhan tidak diberikan kepada orang per orang karena keterbatasan jumlah penyuluh. Melainkan, minimal usulan pendampingan dilakukan per Rukun Tetangga (RT) dan yang mengikuti penyuluhan adalah perwakilan dari warga RT tersebut. 

"Di awal dilakukan secara langsung karena diperlukan praktek langsung dengan tetap mengikuti protokol kesehatan sehingga jumlah pesertanya terbatas. Diharapkan mereka selanjutnya dapat menjadi leader buat masyarakat yang lainnya," ucap Diah. 

Adapun materi yang diberikan berupa terkait teknologi pertanian yang sederhana dengan media tanah sampai hidroponik. Yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai media tanam hingga penggunaan teknologi pertanian yang lebih tinggi.

"Bisa mulai menanam dengan menggunakan  barang bekas sebagai wadahnya, seperti bekas gelas air mineral sampai media yang lebih meningkat," katanya," tutupnya.  (JD 12/ED 01/EUD02)