berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok terus mendukung program kemasyarakatan untuk perubahan perilaku hygiene dan peningkatan akses air minum dan sanitasi aman serta Pengelolaan Sumber Daya Air yang digagas United States Agency International Development (USAID) Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh) di beberapa wilayah Kota Depok.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan yakni dengan menghadiri sosialiasi yang diselenggarakan di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan pada Selasa (30/01/24) lalu.
Perwakilan Diskominfo Kota Depok, Rita Nurlita menyebutkan, kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan dengan beberapa perangkat daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pada 24 Januari 2024 dimana disepakati beberapa kelurahan dampingan (hotspot), salah satunya Kelurahan Pengasinan.
Sosialisasi ini selain bertujuan untuk menjelaskan program USAID IUWASH Tangguh, memetakan kondisi air minum dan sanitasi, juga untuk memberikan edukasi terkait perilaku hygiene, pengelolaan sumber daya air minum (PSDA) dan isu gender di masyarakat.
“Kami Diskominfo sebagai salah perangkat daerah akan mendukung program ini. Misalnya denganmenyusun strategi komunikasinya," katanya kepada berita.depok.go.id, Senin (05/02/24).
Dikatakannya, Diskominfo Kota Depok akan melalukan diseminasi komunikasi melalui berbagai kanal media sosial yang dimiliki.
Selain itu, pihaknya juga memiliki Mobile Community Access Point (MCAP) yang setiap hari hadir untuk memberikan edukasi literasi digital kepada masyarakat khususnya pelajar.
"MCAP bisa dimanfaatkan juga untuk bersama-sama menyampaikan sosialisasi terkait air minum serta pola hidup yang sehat i masyarakat," katanya.
Sementara itu, Perwakilan IUWASH Tangguh, Yayan Surahman menambahkan, selain Kelurahan Pengasinan pihaknya juga memberikan pendampingan dari program ini ke Kelurahan Pancoran Mas (Panmas), Pasir Putih, Tugu dan Duren Seribu (Duser).
"Pada kegiatan ini kami memberikan dukungan pembiayaan dan peningkatan kinerja bagi penyedia layanan akses sanitasi aman, mengurangi dampak perilaku perubahan iklim terhadap pengelolaan sumber daya air, dan perubahan perilaku pemerintah serta kelompok masyarakat untuk mendukung akses aman dan pengelolaan sumber daya air yang berbasis pada kesetaraan gender dan inklusi sosial," ungkap Yayan.
Dirinya berharap, dengan berbagi peran bersama perangkat daerah terkait dapat menyukseskan program ini.
"Dengan sosialisasi dan diskusi ini pula berbagai poin bisa didapatkan untuk melancarkan jalannya program ini,” jelasnya.
"Misalnya saja pelibatan peran perempuan dalam proses perencanaan dan evaluasi program untuk perubahan perilaku hygiene dan peningkatan akses air minum dan sanitasi aman serta Pengelolaan Sumber Daya Air ini. Sehingga kebijakan yang diambil bisa berbasis gender, mengingat besarnya peran perempuan dalam mengakses dan memanfaatkan air dalam kehidupan sehari-hari, " tutupnya. (JD 03/ED 01).
