Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pemerintahan Berbudaya Pendidikan
Depok Literacy Fest 2025 Resmi Berakhir, Tegaskan Komitmen Perkuat Budaya Literasi Inklusif
JD09 - berita depok

49
Minggu, 9 Nov 2025, 17:19 WIB

Penutupan acara Depok Literacy Festival (DLF) 2025 di DOS, Minggu (09/11/25). (Foto: Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - Rangkaian kegiatan Depok Literacy Festival (DLF) 2025 resmi berakhir setelah tujuh hari penyelenggaraan yang berlangsung meriah, sejak Senin hingga Minggu, 3–9 November 2025. 

Festival literasi terbesar di Kota Depok itu ditutup dengan semangat kolaborasi dan komitmen untuk memperkuat budaya membaca di masyarakat secara inklusif.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok, Utang Wardaya, menyampaikan bahwa pelaksanaan festival tahun ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

“Kegiatan Festival Literasi Kota Depok tahun 2025 berjalan dengan baik sesuai dengan arahan Perwal Nomor 40 Tahun 2025 tentang Pembudayaan Gemar Membaca yang melibatkan masyarakat secara inklusif,” ujar Utang, kepada berita.depok.go.id, Minggu (09/11/25).

Menurutnya, pelaksanaan festival kali ini terasa lebih semarak karena diwarnai kolaborasi lintas elemen, mulai dari Karang Taruna tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan, hingga Duta Genre, Duta Baca, Forum Pelajar, dan Duta Pelajar Kota Depok.

“Baru kali ini kita bisa melaksanakan sampai tujuh hari penuh, dengan kolaborasi yang luas. Indikator suksesnya tentu bukan kami yang menilai, tetapi dari bagaimana kegiatan ini dirasakan dan direspons positif oleh masyarakat serta para stakeholder,” jelasnya.

Utang menegaskan bahwa Depok Literacy Fest 2025 bukan sekadar peristiwa literasi tahunan, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan kesadaran, memperkaya pengetahuan, dan memperluas jangkauan minat baca di masyarakat.

“Jadi tidak sebatas kegiatan seremonial, tapi memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan memperkaya referensi pengetahuan baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa semangat inklusif dalam festival ini merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, khususnya Pasal 51, yang menyebutkan bahwa gerakan pembudayaan gemar membaca harus melibatkan masyarakat dan dilaksanakan sesuai kebijakan serta kemampuan anggaran daerah.

Sebagai tindak lanjut konkret, Diskarpus Depok juga telah menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 40 Tahun 2025 tentang Pembudayaan Gemar Membaca di Tingkat Daerah dan Sekolah, yang menekankan pentingnya peran keluarga, sekolah, dan satuan pendidikan dalam gerakan literasi.

“Harapannya, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya keterampilan literasi membaca untuk masa depan, serta semakin banyak yang memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan,” jelas Utang. 

Sebagai bagian dari penutupan kegiatan, Depok Literacy Fest 2025 juga menghadirkan momen apresiasi bagi para pegiat literasi yang telah berkontribusi aktif dalam menggerakkan budaya membaca di tingkat akar rumput.

Dalam kesempatan tersebut, Diskarpus Kota Depok menyerahkan sejumlah penghargaan, di antaranya kepada:

1. Perpustakaan Kelurahan Baktijaya sebagai perpustakaan kelurahan paling aktif,

2. TBM Berdaya dan TBM Fam dari Kelurahan Mampang sebagai taman bacaan yang konsisten melakukan kegiatan literasi,

3. Serta penggiat literasi dari Kelurahan Depok Jaya berusia 72 tahun yang masih aktif mengelola taman bacaan masyarakat.

“Ini bentuk apresiasi dan motivasi agar semangat literasi terus menyala di tengah masyarakat. Usia bukan batas untuk berhenti berbagi ilmu dan menginspirasi,” tutur Utang. (JD 09/ED 01).


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0