berita.depok.go.id - Enam pria di Kota Depok menunjukkan wujud kasih sayang dan tanggung jawab kepada istrinya dengan mengikuti program Keluarga Berencana (KB) Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi. Langkah ini menjadi bentuk dukungan mereka dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan terencana.
Pelayanan vasektomi diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok di RSUD KiSA Sawangan, Minggu (30/11/25).
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Depok, May Haryanti menjelaskan, vasektomi merupakan metode kontrasepsi operatif minor dengan waktu tindakan singkat. Prosedur ini hanya menggunakan bius lokal dan dilakukan oleh dokter spesialis urologi tanpa menghasilkan sayatan maupun jahitan.
Metode ini dinilai aman serta efektif karena memutus saluran sperma sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
“Kami mengapresiasi para bapak yang bersedia melakukan vasektomi. Langkah ini menunjukkan kontribusi besar dan rasa sayang mereka terhadap istrinya,” ujar May kepada berita.depok.go.id, Senin (01/12/25).
May menuturkan, cakupan vasektomi di Kota Depok masih rendah, padahal metode kontrasepsi tersebut sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Menurutnya, masih ada mitos yang beredar di masyarakat, termasuk anggapan vasektomi menyebabkan impotensi.
“Faktanya, vasektomi tidak memengaruhi fungsi seksual seperti ereksi, hasrat, atau orgasme. Prosedur ini hanya memblokir pengiriman sperma dan tidak menghambat produksi testosteron. Sperma yang tidak keluar akan diserap tubuh secara alami,” jelasnya.
Sebagai bentuk apresiasi, para peserta vasektomi juga menerima uang pengganti tidak bekerja sebesar Rp500.000 dari pemerintah.
May menambahkan, peserta vasektomi harus memenuhi sejumlah syarat, antara lain berusia minimal 35 tahun, memiliki dua anak dengan anak bungsu berusia minimal lima tahun, serta mendapatkan persetujuan istri. Setiap peserta juga menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum tindakan.
Ia berharap semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya perencanaan keluarga. Upaya ini bukan sekadar mengatur jumlah anak, tetapi juga mendukung terciptanya generasi yang sehat dan berkualitas.
“Dengan KB yang terencana, kita berkontribusi terhadap penghapusan kemiskinan dan penurunan stunting di Kota Depok,” tandasnya. (JD 05/ED 02)
