berita.depok.go.id - Selain membuat dodol, rangkaian Lebaran Depok 2025 hari ketiga juga diramaikan dengan ibu-ibu yang kompak membuat teng-teng atau jipang. Yaitu salah satu camilan khas orang Betawi yang terbuat dari beras ketan, air asam, dan gula.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok Siti Barkah Hasanah atau yang akrab disapa Cing Ikah, turun langsung berjibaku bersama ibu-ibu membuat teng-teng. Pembuatan camilan khas Betawi itu dilakukan di dekat Alun-alun Timur Grand Depok City, Kecamatan Cilodong, Selasa (13/05/25).
Dengan mengenakan kebaya warna biru yang dipadankan dengan kerudung merah jambu (pink), Cing Ikah memulai proses pembuatan teng-teng. Dimulai dengan memasak gula, lalu diaduk bersama dengan air asam.
Setelah diaduk selama kurang lebih 15 menit, beras ketan yang sudah dicuci, dikukus, dan dijemur ke dalam kuali. Kemudian setelah rata, disisihkan ke loyang untuk mencetak kue teng-teng.
"Dari kecil saya sudah diajarkan sama ibu bikin teng-teng, sambil nunggu buka puasa mau lebaran seminggu sudah bikin," kata Cing Ikah di sela-sela pembuatan teng-teng.
Setelah adonan rata di atas loyang, lalu dipotong-potong menggunakan penggaris dari kayu agar sama rata. Setelah itu teng-teng disantap Cing Ikah bersama dengan para ibu di lokasi.
Cing Ikah mengungkapkan, teng-teng adalah makanan yang selalu tersedia di rumahnya ketika Lebaran Idulfitri. Biasanya dipesan untuk cinderamata (souvenir) tamu, atau dikonsumsi pribadi.
"Makanan favorit di rumah ini, saya bilangnya kue jipang," ungkapnya.
Menurut Cing Ikah, dalam proses pembuatan teng-teng kuat dengan makna mempererat tali persaudaraan.
"Di sini semua sama-sama bikin teng-teng, mengajarkan budaya kebersamaan dan keguyuban," tambahnya.
"Buat anak-anak zaman sekarang, kalian harus coba dan mulai makan teng-teng ini karena sehat tanpa bahan pengawet," pungkasnya. (JD 05/ED 02)