berita.depok.go.id - Upaya percepatan penurunan angka kematian dan kesakitan Ibu yang disebabkan preeklampsia masih terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok.
Melalui program Depok Peduli Preeglampsia (Delisa), Dinkes Depok terus memberikan sosialisasi dan peningkatan pemahaman terkait upaya pencegahan preeklampsia.
Kali ini, sasarannya para bidan yang tergabung pada Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Depok.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kota Depok, Zakiah mengatakan, program yang digagas sejak tahun 2023 ini dilakukan upaya skrining preeklampsia pada ibu hamil (bumil) bumil sejak usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
Selain itu juga melakukan rujuk balik ibu nifas dengan riwayat preeklampsia yang terkoordinasi dari RS ke Puskesmas wilayah domisili pasien.
"Jadi kami ingin seluruh bidan di Kota Depok dapat turut serta melakukan skrining dan pemantauan terkait preeglampsia ini, agar dapat mencegah kematian ibu," ungkapnya, kepada berita.depok.go.id, Sabtu (26/04/25).
Dikatakannya, tidak hanya tenaga kesehatan saja, namun juga dibutuhkan peran dari seluruh elemen masyarakat.
Mulai dari para suami, keluarga, hingga unsur terkait di wilayah agar memastikan skrining preeklampsia, sehingga kepedulian terhadap bumil dapat dilakukan oleh semua lapisan.
Dikatakan Zakiah, setelah hampir satu tahun dikerjakan aplikasi Delisa ini akan diresmikan pada pada bulan April tahun 2025 ini.
"Harapannya, dengan aplikasi Delisa ini skrining Preeklampsia dapat lebih efektif, efisien dan menjangkau lebih banyak ibu hamil di masyarakat," jelasnya.
"Sehingga, upaya yang dilakukan dapat lebih optimal serta bisa menurunkan mortalitas dan morbiditas angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang disebabkan karena preeklampsi," tutupnya. (JD 02/ED 01).