berita.depok.go.id - Menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok menggelar Lomba Video Kreatif yang ditujukan bagi generasi muda.
Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian acara yang digagas untuk mengajak anak muda Depok berkreasi sekaligus menumbuhkan semangat kebangsaan ala santri.
Ketua Pelaksana HSN Kota Depok 2025, Triyono mengatakan lomba ini adalah ruang bagi anak-anak muda untuk mengekspresikan ide secara positif.
“Melalui lomba ini, kami ingin mengajak anak muda Depok untuk semakin mencintai Hari Santri dengan cara kreatif, positif, dan sesuai perkembangan zaman,” ujarnya, kepada berita.depok.go.id, Jumat (26/09/25).
Lomba terbuka untuk peserta berusia 14–22 tahun yang berdomisili di Kota Depok.
Peserta bisa mendaftar secara individu maupun tim beranggotakan 3–5 orang.
Menariknya, tidak ada biaya pendaftaran alias gratis.
Adapun video yang dilombakan harus berdurasi 2–3 menit dengan tema Hari Santri Nasional.
Panitia mewajibkan karya yang dihasilkan benar-benar orisinal, belum pernah dilombakan, serta bebas dari unsur SARA, politik, maupun plagiarisme.
“Kami tegaskan bahwa penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam pembuatan video juga tidak diperbolehkan,” jelas Triyono.
PCNU Depok menyiapkan total hadiah sebesar Rp 1,5 Juta ditambah plakat penghargaan bagi para pemenang.
Pendaftaran sekaligus pengumpulan video berlangsung dari 22 September hingga 11 Oktober 2025.
Selanjutnya, karya akan dipublikasikan pada 12–20 Oktober, sementara pengumuman pemenang dilakukan tepat pada 22 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Santri Nasional.
Bagi yang berminat, pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan resmi https://bit.ly/VideoKreatifPCNUDepok.
Selain itu, peserta diwajibkan mengikuti akun Instagram @nu.depok, @pcipnudepok, dan @pcippnudepok.
Panitia juga membuka layanan informasi melalui narahubung, yakni Daffa (0812-8997-0753), Nabil (0857-7083-9952), dan nomor 0817-7059-17.
“Semoga dengan adanya lomba ini, semangat Hari Santri semakin membumi di kalangan anak muda, sekaligus menjadi ruang kreasi untuk mengekspresikan nilai cinta ilmu, cinta bangsa, dan perjuangan para santri,” tutup Triyono. (JD 09/ED 01).
