Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida (depan kanan) bersama Ketua TP PKK Kecamatan Cinere, Arum Prasetyowati (depan kiri) dan Kader PKK Kecamatan Cinere (belakang) usai peluncuran buku Mengukir Jejak melalui Aksara, Kamis (06/04/21). (Foto : istimewa)
berita.depok.go.id-Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Depok, Elly Farida mengapresiasi TP-PKK Kecamatan Cinere yang sudah meluncurkan karya buku dari para kadernya. Buku tersebut diberi judul Meninggalkan Jejak melalui Goresan Aksara.
Menurutnya, buku tersebut sangat menginspirasi dirinya dan kader PKK se-Kota Depok. Semangat ingin maju dari TP-PKK Kecamatan Cinere langsung ditangkap dan aplikasikan pada program PKK menulis. Dari menulis kisah atau pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi ilmu yang sangat bermanfaat bagi para pembaca.
“Ini sejalan dengan cita-cita PKK yang maju dan produktif,” tuturnya kepada berita.depok.go.id, Kamis (6/05/21).
Bunda Elly sapaan akrabnya menjelaskan, menulis adalah suatu kreativitas merangkai kata atau diksi yang dikumpulkan dan dirangkum hingga menjadi sesuatu. Ini merupakan langkah kreatif dan inovatif.
“Kita dapat mengambil manfaat dari kisah-kisah sederhana, tapi kandungan maknanya luar bisa. Ini suatu kebanggaan juga buat saya, PKK juga bisa menulis,” jelasnya.
Lanjut dia, berkat semangat ini, Bunda Elly pun terpacu agar kembali menulis untuk memberikan inspirasi. Termasuk memberi manfaat yang lebih luas kepada para pegiat literasi dan masyarakat.
“Semoga ini bukan hanya sebagai jejak kebaikan, namun juga sebagai kebanggaan. Ini merupakan langkah kreatif dan inovatif,” harapnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kecamatan Cinere, Arumsari Prasetyowati bersyukur kepada Allah, karena PKK Cinere bisa menyelesaikan kumpulan cerita melalui buku ini. Ia mengaku bangga, bahagia dan terharu setelah buku ini rampung hingga sudah dicetak.
“Di dalam buku tersebut ada karya sedehana tapi fokus dan murni dari ibu-ibu kader PKK Kecamatan. Selain juga ibu-ibu Lurah se-Kecamatan Cinere,” katanya.
Ia menambahkan, dukungan keluarga menjadi semangat terbesar dari para penulis untuk bisa mewujudkan hasil karya ini. Kemampuan berliterasi dalam diri para kader sudah selangkah maju dari pada hari-hari sebelumnya.
“Saya berharap tidak terputus sampai di buku pertama. Jadi harus senantiasa berkelanjutan dalam rangka menggalakkan literasi di tengah-tengah masyarakat oleh gempuran teknologi," pungkasnya. (JD 09/ED 02/EUD02)