Kepala Disnaker Kota Depok, Manto (tengah) saat membuka kegiatan workshop pengembangan layanan BKK dan BKK online, di SMK Nasional, baru-baru ini. (Foto : Diskominfo)
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok mengakui keberadaan Bursa Kerja Khusus (BKK) bisa menyalurkan 30 persen lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setiap tahunnya ke perusahaan maupun industri. Hal ini bisa terjadi mengingat BKK telah memiliki kerja sama dengan perusahaan.
“Setiap tahunnya tamatan SMK, rata-rata 30 persen diterima di perusahaan melalui BKK. Sisanya bisa dari bursa kerja umum maupun lamaran kerja secara mandiri,” ujar Kabid Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Kota Depok Epiyanti, di Balai Kota, Senin (23/09/2019).
Menurut informasi yang dihimpun, kata dia, tahun 2019 terdapat 12.398 siswa lulusan SMK. Artinya sudah ada 3.719 siswa yang mengikuti jalur BKK dan bekerja di perusahaan maupun industri.
“Keberadaan BKK sangat membantu kami dalam penyaluran tenaga kerja. Kami akan terus memfasilitasi pencari kerja (pencaker), tidak hanya melalui BKK saja. Tetapi, juga melalui jalur lainnya. Misalnya, bursa kerja umum maupun pelatihan agar mereka bisa mandiri dan membuka lapangan kerja sendiri,” katanya.
Dirinya berharap, melalui sinergisitas yang dibangun antarlembaga bisa menjadi solusi dalam penyelesaian masalah pengangguran di Kota Depok.
“Mudah-mudahan melalui lembaga penyaluran tenaga kerja ini, bisa meminimalisir angka pengangguran di Kota Depok,” tutupnya.
Penulis: Vidyanita
Editor: Dunih
Diskominfo
