Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pembangunan
Berikan Bantuan RTLH, Wali Kota Depok Sebut Jumlahnya Berkurang Dibanding Tahun Sebelumnya
JD 05 - berita depok

197
Senin, 27 Mei 2024, 21:03 WIB

Foto: JD 01/Diskominfo. Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat memberikan arahan dalam acara sosialisasi program bansos RTLH di Aula Kantor Kelurahan Cilodong, Senin (27/05/24).

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Sebanyak 1.525 unit rumah di Kota Depok akan disulap menjadi layak huni melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) tahun ini. 

Sebagai pencanangan program bantuan RTLH di tahun ini, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menghadiri acara sosialisasi program bantuan sosial (bansos) RTLH di Kecamatan Cilodong, Senin (27/05/24).

Terdapat 39 warga Kecamatan Cilodong akan menerima manfaat dari program perbaikan rumah menjadi layak huni senilai Rp23 juta dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menjelaskan, tahun ini penerima bantuan RTLH di Kota Depok sudah berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.

“Jumlahnya 1.525 unit (se-Kota Depok tahun 2024), penerima ini sudah berkurang dibanding tahun sebelumnya mencapai 3000-an,” kata Kiai Idris, sapaan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

Apabila mengacu pada target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun ke depan, diharapkan RTLH sudah tidak ada di Kota Depok.

“Karena untuk realisasi SDGs sesuai arahan Pemerintah Pusat 2030 semua sudah tuntas, kemiskinan diharapkan bisa sampai 1 persen, sekarang kita msh 2 koma sekian persen,” ujarnya.

“Mudah-mudahan 2030 sudah tidak ada lagi, paling tidak sesuai target SDGs. Pengangguran terbuka diharapkan sampai 3 persen, kalo 0 persen agak susah,” tegasnya.

Kiai Idris mengatakan, dilihat dari sisi pembangunan RTLH sebagai sebuah upaya penyelesaian persoalan sanitasi, khususnya septictank.

“Ini diusahakan juga diperhatikan harus sesuai SNI, paling tidak yang tidak rembes, kuat minimal 10 tahun," katanya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur akan mengurangi wilayah kumuh, maka diupayakan di tahun 2030 sudah habis atau tidak ada lagi.

“Tahun depan bisa upayakan dua wilayah kumuh sudah selesai, di Kampung Limo, pembangunan RTLH juga mengurangi kondisi kampung kumuh,” ujarnya.

Selanjutnya dari sisi kesejahteraan, pembangunan rumah layak huni ini juga merupakan upaya mewujudkan meningkatkan kesejahteraan.

“Kalau RTLH semakin banyak nanti anak kita tidak mendapatkan asupan lingkungan rumah yang layak, kalau kondisi enggak layak semangat belajarnya juga kurang,” imbuhnya.

Sedangkan dari sisi kesehatan, lanjutnya, juga merupakan unsur penilaian kesejahteraan.

“Kalau rumahnya sudah direhab seharusnya tingkat stunting wilayah kita berkurang,” jelas Kiai Idris.

“Saya klarifikasi catatan pusat bertambah sekitar 2 persen anak stunting, seharusnya sudah 12 persen sekian di bawah nasional dan provinsi, tetapi kemarin meningkat jadi 14,” tuturnya.

Kiai Idris mengungkapkan, migrasi tambahan penduduk yang datang ke Depok dapat membawa anak dan melahirkan anak yang stunting.

“Jadi stunting baru, kejadian sedang dicek ulang Bappeda dan Dinkes," tutup Kiai Idris. (JD 05/ED 02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0