berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tengah menyiapkan rencana revitalisasi Taman Hutan Raya (Tahura) Cagar Alam Depok, yang berlokasi di Jalan Raya Cagar Alam No. 54, Pancoran Mas.
Revitalisasi ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menyediakan ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara berkelanjutan.
Wali Kota Depok, Supian Suri, mengatakan bahwa revitalisasi Tahura akan dilakukan secara bertahap dengan beberapa perbaikan utama.
Baca Juga: Pemkot Depok Akan Revitalisasi Tahura Cagar Alam, Sediakan Ruang Publik
Ada lima tahapan utama yang telah disiapkan, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga penataan kawasan:
1. Pembangunan Jogging Track
Salah satu langkah utama dalam revitalisasi Tahura adalah pembangunan jogging track yang mengelilingi kawasan hutan. Jalur ini tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas olahraga bagi warga, tetapi juga sebagai jalur pemantauan untuk memastikan kawasan tetap terjaga.
"Jogging track ini memiliki dua manfaat, pertama untuk olahraga masyarakat dan kedua sebagai jalur pemantauan agar kita bisa menjaga kawasan hutan ini tetap lestari," ujar Supian Suri, Selasa (18/03/25).
2. Perbaikan dan Penggantian Pagar
Pemkot Depok juga akan melakukan perbaikan pagar yang saat ini sudah banyak mengalami kerusakan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kawasan Tahura tetap aman dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan fungsinya.
"Beberapa bagian pagar sudah rusak, ini harus segera diperbaiki agar batas kawasan tetap jelas dan keamanannya terjaga," jelasnya.
3. Pembersihan Tanaman Pengganggu
Dalam tinjauan lapangan, ditemukan tanaman rambat liar yang menghambat pertumbuhan pohon di dalam kawasan Tahura. Oleh karena itu, Pemkot akan mengerahkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk melakukan pembersihan dan perawatan rutin terhadap pohon-pohon yang ada.
"Kami sudah meminta DLHK untuk membersihkan tanaman rambat yang mengganggu. Jika ada area kosong, akan dilakukan penanaman kembali agar kawasan tetap hijau dan lestari," ujar Supian Suri.
4. Renovasi Rumah Singgah Jadi Pusat Edukasi
Revitalisasi juga mencakup renovasi rumah singgah yang ada di dalam kawasan Tahura. Bangunan ini nantinya akan dijadikan sebagai pusat informasi dan edukasi mengenai lingkungan dan keanekaragaman hayati.
"Kami ingin menjadikan rumah singgah ini sebagai pusat informasi, sehingga warga yang berkunjung bisa mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," ungkapnya.
5. Normalisasi Saluran Air dan Penertiban Kawasan
Ditemukan beberapa titik genangan air di kawasan Tahura akibat aliran air yang tersumbat. Pemkot akan melakukan normalisasi saluran air agar tidak terjadi genangan yang dapat mengganggu ekosistem. Selain itu, beberapa aktivitas yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan, seperti keberadaan kandang ayam, akan ditertibkan.
"Saluran air yang mengarah ke Tahura harus diperbaiki agar tidak menyebabkan genangan. Saya sudah meminta Dinas PUPR untuk mengkaji solusi terbaiknya," tegas Supian Suri.
6. Target Penyelesaian pada 2026-2027
Revitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap dengan target penyelesaian pada 2026 hingga 2027. Supian Suri menargetkan perbaikan pagar dan desain jogging track dapat diselesaikan pada 2026, sehingga pada awal 2027 masyarakat sudah bisa menikmati fasilitas tersebut.
"Revitalisasi ini bukan hanya untuk mempercantik kawasan, tetapi juga memastikan bahwa hutan ini tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," tutupnya.
Dengan tahapan yang sudah dirancang, Pemkot Depok berharap Tahura Cagar Alam Depok dapat menjadi ikon hijau Kota Depok serta ruang publik yang aman dan nyaman bagi seluruh warga. (JD 09/ED 01).