berita.depok.go.id - Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi ajang kebersamaan dan silaturahmi bagi keluarga Tionghoa. Salah satu warga Sukmajaya, Sandra (38), mengungkapkan bahwa tradisi berkumpul dengan keluarga merupakan hal yang paling dinantikan dalam momen Imlek.
“Malam Imlek itu makan bersama, kumpul-kumpul, terus bagi-bagi angpao ke anak-anak. Kalau masih ada orang tua, kita juga berbagi ke orang tua,” ujar Sandra saat diwawancarai berita.depok.go.id, di Vihara Gayatri Cilangkap, Rabu (29/01/24).
Selain silaturahmi, Imlek juga identik dengan berbagai sajian khas yang melengkapi perayaan. Sandra menyebut beberapa hidangan yang biasa disajikan di keluarganya, seperti tun nyuk (sayuran olahan), sap kai (ayam), sam chan (daging babi), chou mein (mi goreng), serta ikan yang diolah dengan berbagai cara.
"Salah satu menu spesial adalah Ayam Arak, yaitu ayam rebus yang diberi tambahan arak dan bawang putih," ujarnya.
Di pagi hari, Sandra bersama keluarganya memulai Imlek dengan beribadah di kelenteng. Setelah itu, mereka melanjutkan tradisi mengunjungi rumah sanak saudara.
“Biasanya habis dari kelenteng, kita pulang kumpul dulu, lalu lanjut ke rumah saudara-saudara untuk silaturahmi,” tambahnya.
Mengenai harapan di Tahun Baru Imlek ini, Sandra berharap agar seluruh keluarganya diberikan kesehatan dan kelancaran rezeki.
“Sehat selalu, banyak rezeki, berkah,” tuturnya.
Perayaan Imlek bukan sekadar tradisi, tetapi juga momen untuk mempererat hubungan keluarga dan berharap keberkahan di tahun yang baru. Dengan semangat kebersamaan, umat Tionghoa di Depok menyambut Imlek dengan penuh sukacita. (JD 09/ ED 01).
