berita.depok.go.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok merilis angka pengangguran pemuda hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024.
Tercatat 14,18 persen pemuda berusia 16–30 tahun yang termasuk angkatan kerja belum terserap di pasar kerja.
Kepala BPS Kota Depok, Agus Marzuki, mengatakan bahwa angka tersebut menunjukkan sekitar 14 dari setiap 100 pemuda di Depok masih menganggur.
Menurutnya, hal ini mencerminkan adanya tantangan besar dalam transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja.
“Persaingan pasar kerja yang ketat, keterbatasan pengalaman, serta terbatasnya kemampuan dalam mengakses informasi lowongan kerja menjadi faktor yang memengaruhi sulitnya pemuda mendapatkan pekerjaan,” ujarnya kepada berita.depok.go.id, Kamis (11/09/25).
Jika ditinjau menurut jenis kelamin, tingkat pengangguran terbuka pemuda laki-laki tercatat 14,00 persen, sementara pemuda perempuan sedikit lebih tinggi, yakni 14,40 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan menghadapi tantangan yang relatif sama dalam memasuki dunia kerja.
Berdasarkan kelompok umur, tingkat pengangguran tertinggi terdapat pada rentang usia 16–18 tahun dengan angka 36,40 persen.
Mayoritas pemuda pada kelompok ini baru menyelesaikan pendidikan dan belum memiliki keterampilan maupun akses informasi kerja yang memadai.
“Kami berharap data ini dapat menjadi acuan bagi seluruh pihak untuk bersama-sama mencari solusi dalam menekan angka pengangguran, khususnya di kalangan pemuda,” tutupnya. (JD 02/MGG Nayyara/ ED 01).