Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pemimpin Baru Pemerintahan Pembangunan Pendidikan
Wujudkan Harapan Rifatul, Kehadiran Rumah Didik Anak Istimewa Dinanti
JD09 - berita depok

956
Kamis, 22 Mei 2025, 12:50 WIB

Shofa Sholihin (35), warga RT 01 RW 01 Kelurahan Pondok Cina (Pocin), orang tua dari ananda Rifatul Mahabah Al Ma’arif (7), anak istimewa yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan pendidikan yang sesuai di wilayah sekitar tempat tinggalnya. (Foto : Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - Rencana Wali Kota Depok, Supian Suri, untuk membangun Rumah Didik Anak Istimewa di lahan eks SDN Pondok Cina 1 mendapatkan dukungan dari sejumlah warga, termasuk para orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK).

Salah satunya adalah Shofa Sholihin (35), warga RT 01 RW 01 Kelurahan Pondok Cina (Pocin), orang tua dari ananda Rifatul Mahabah Al Ma’arif (7), anak istimewa yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan pendidikan yang sesuai di wilayah sekitar tempat tinggalnya.

“Di sini kan belum ada ya sekolah buat anak-anak seperti anak saya. SD di sekitar sini juga belum ada guru pendamping ABK. Pernah nanya ke SDN sekitar sini, katanya paling dekat ke Beji. Jauh banget,” ungkap Shofa kepada berita.depok.go.id, Kamis (22/05/25).

Perjalanan Pendidikan Anak Istimewa

Ia menyampaikan bahwa selama ini anaknya sempat mengikuti program bimbingan belajar di kawasan Beji. 

Namun karena terlalu jauh dan dirasa pembelajaran yang diberikan sudah optimal, ia memutuskan memindahkan sang anak ke TK dekat rumahnya.

“Ya karena cukup jauh untuk bolak-balik kalau kesana. Akhirnya saya pindahkan ke TK Islam biasa di dekat rumah,” ujar Shofa.

Awalnya pihak sekolah sempat ragu menerima, tapi setelah ia bersedia mendampingi anaknya di kelas selama beberapa minggu, akhirnya pihak sekolah bisa memahami kondisi anak dan mulai menerima keberadaannya.

“Anak saya termasuk autis ringan. Jadi dibilang normal kurang, dibilang ABK juga dia bisa baca, bisa nulis nama sendiri. Ya kita sebagai orang tua maunya dia punya bekal buat masa depan. Minatnya di tulis-menulis, masak-masak, gitu,” jelasnya.

Harapan Orang Tua Anak Istimewa

Shofa menilai kehadiran sekolah khusus atau rumah didik anak istimewa seperti yang direncanakan Wali Kota Supian Suri sangat dibutuhkan, khususnya jika bisa mengeluarkan ijazah formal seperti Sekolah Luar Biasa atau Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).

“Kalau bisa sekolahnya tuh ya bisa ngeluarin ijazah. Walaupun sekolah keterampilan juga perlu sih, karena anak ABK itu butuh kegiatan rutin. Senin sampai Jumat tuh harus ada kegiatan. Kalau homeschooling aja seminggu cuma tiga kali, sisanya kita bingung mau ngapain,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kurikulum yang jelas dan sistem belajar yang disesuaikan, serta perlunya tenaga pendidik yang cukup dan siap menghadapi tantangan mendampingi anak-anak istimewa.

Selama ini, Rifatul menjalani terapi bahasa dan personal sejak tahun 2022 dengan jadwal dua kali seminggu.

Progresnya cukup baik dalam hal komunikasi dan kemandirian, meski masih ada tantangan di motorik kasar.

“Selama tiga tahun ini, alhamdulillah bahasa dan kemandiriannya berkembang pesat. Tapi dia masih lemah di motorik, kayak lompat satu kaki atau jalan jinjit, masih belum bisa,” kata Shofa.

Ia berharap rencana pembangunan Rumah Didik Anak Istimewa benar-benar terwujud, dengan pendekatan inklusif, pendampingan yang cukup, serta kurikulum yang bisa membuka masa depan lebih baik bagi anak-anak istimewa. (JD09/ED01)


Apa reaksi anda?
1
0
0
0
0
0
0