berita.depok.go.id - Gerakan bersih-bersih yang dilaksanakan Komunitas Ciliwung Depok berkolaborasi dengan NTT Data, merupakan aksi nyata dalam penyelamatan lingkungan.
Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati World Clean Up Day 2025 ini, dilakukan di bantaran Sungai Ciliwung, Depok, pada Kamis (18/09/25).
Peneliti perikanan air tawar, Iqbal Mujadid mengatakan, kegiatan melibatkan relawan komunitas, karyawan NTT Data, serta masyarakat sekitar.
Tiga rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain clean up sungai, pelepasliaran ikan lokal atau endemik Sungai Ciliwung, dan demo pembuatan ecobrick.
"Kegiatan dimulai dengan aksi bersih-bersih bantaran sungai. Para peserta turun langsung ke sekitar pangkalan Komunitas Ciliwung Depok untuk mengumpulkan sampah non-organik, khususnya plastik, botol, dan styrofoam yang kerap mencemari ekosistem sungai. Hasilnya, sebanyak 376 Kg sampah berhasil dikumpulkan hanya dalam beberapa jam," ujarnya, disela kegiatan.
Sampah tersebut, lanjutnya, dipilah untuk didaur ulang maupun dikelola agar tidak kembali mencemari aliran sungai.
Setelah kegiatan clean up, acara dilanjutkan dengan pelepasliaran ikan lokal asli Sungai Ciliwung yaitu ikan Nilem (Osteichillus vittatus) dan ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) sebanyak 400 ekor.
"Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana edukasi mengenai pentingnya menjaga keberlanjutan ikan asli di tengah ancaman spesies invasif," katanya.
Dalam pemaparannya, Iqbal juga menyampaikan fakta dan data hasil penelitian bertajuk “Reinventarisasi dan Analisis Laju Peningkatan Diversitas Ikan di Sungai Ciliwung” yang dilaksanakan pada 2023–2024.
Data tersebut menunjukkan tren positif dalam keberadaan ikan asli Ciliwung, namun tetap memerlukan dukungan masyarakat agar kelestariannya terjaga.
“Ikan asli Sungai Ciliwung merupakan indikator kesehatan ekosistem. Menjaga keberadaan mereka berarti menjaga kualitas sungai untuk generasi mendatang,” kata Iqbal dalam sesi edukasi.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan demo pembuatan ecobrick yang dipandu oleh Koordinator Kegiatan, Trisna Rengganis.
Trisna menyebut, ecobrick merupakan botol plastik yang diisi rapat dengan sampah plastik non-organik bersih hingga padat, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan ramah lingkungan.
"Dalam kesempatan ini, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mempraktikkan langsung cara membuat ecobrick. Setiap kelompok membawa botol plastik bekas dan mengisi dengan potongan plastik yang sebelumnya dikumpulkan dari hasil clean up," jelas Trisna.
"Aktivitas ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga memberi kesadaran akan pentingnya mengurangi sampah sekali pakai," sambungnya.
Kolaborasi antara Komunitas Ciliwung Depok dan NTT Data ini menjadi bukti bahwa gerakan peduli lingkungan membutuhkan sinergi antara komunitas, swasta, dan masyarakat.
Peringatan World Clean Up Day 2025 di Depok ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan sungai serta mendorong tindakan nyata dalam menjaga lingkungan. (JD 08/ ED 01).