Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pembangunan Pemerintahan
Wali Kota Depok Turun ke Lokasi Dua Remaja Terbawa Arus Gorong-gorong
JD 05 - berita depok

28
Rabu, 26 Apr 2023, 14:33 WIB

Foto: JD 01/Diskominfo Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau gorong-gorong tempat kejadian dua remaja hanyut terbawa arus banjir di Jalan Tawakal RT 03 RW 17, Kelurahan/Kecamatan Pancoran Mas, Rabu (26/04/23).

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau langsung lokasi kejadian dua remaja yang terseret arus air sehingga masuk ke gorong-gorong di Jalan Tawakal RT 03 RW 17, Kelurahan/Kecamatan Pancoran Mas, Rabu (26/04/2023).

Dua remaja itu terbawa arus masuk ke dalam gorong-gorong, kemudian tembus ke rawa yang ada di sekitar lokasi saat Kota Depok diguyur hujan deras pada Selasa (25/04/23).

Kiai Idris, saapan akrabnya, tiba di lokasi kejadian bersama Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri serta beberapa kepala perangkat daerah terkait pukul 09.30 WIB. Ia juga memantau operasi tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian terhadap satu remaja (18) saat itu belum ditemukan.

"Ada SOP ketentuan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), kerja sama Tagana, Damkar dan TNI-Polri, mereka membuat kesepakatan seperti apa, termasuk nanti (bantuan) keluarga korban seperti apa," ujarnya kepada beirta.depok.go.id, saat di lokasi tersebut.

Tim SAR gabungan ketika itu tengah mencari satu korban lagi yang belum ditemukan, yaitu NF (18).

"Jenazah pertama sudah ditemukan di rawa, yang usianya 11 tahun cucunya, dan yang 18 tahun belum ditemukan," tuturnya.

Dikatakannya, gorong-gorong yang dibangun di bawah perumahan tak berizin ini akan menjadi evaluasi perbaikan Pemerintah Kota Depok ke depannya.

"Ya kalau izin awal dari RT-RW, pengakuan RT-RW nya tidak tahu-menahu, dan ini sudah kita cek memang tidak ada izin (perumahan), baik yang komplek lama, mungkin sistemnya satu per satu," kata Kiai Idris.

"Dan terkait masalah perdanya kita lihat dengan yang ini (perumahan yang baru) dipastikan tidak ada izin, karena RT-nya bilang tidak ada, pernah diajak musyawarah cuma tidak selesai, karena memang ini kawasan ruang resapan air (rawa)," paparnya.

Oleh karena itu, Kiai Idris meminta perangkat daerah terkait untuk menghentikan pembangunan perumahan yang berada di atas rawa tersebut.

"Saya minta dipasang garis agar tidak boleh dilanjutkan lagi (perumahan yang baru di rawa)," ucapnya.

"Sebenarnya ini resapan air, rawa-rawa jadi perumahan, jadi ini tinggal punya siapa, yang jelas bukan punya pemerintah," tegasnya.

"Maka, itu yang menjadi evaluasi, tempat-tempat seperti ini resapan air kalau bisa didahulukan kepemilikan oleh pemerintah, jadi tidak milik pribadi atau swasta," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Kiai Idris memberikan santunan duka kepada keluarga korban. Menurutnya, musibah ini menjadi catatan untuk pembangunan berkelanjutan di Kota Depok.

"Sebuah perjalanan hikmah dengan adanya musibah yang mudah-mudahan jadi sebuah catatan kami untuk pembangunan berkelanjutan, yang bisa menjadi salah satu prioritas, kawasan kumuhnya dari sisi rumkim, kawasan tertib administrasi dari sisi perizinan dan juga PUPR," pungkasnya. (JD 05/ED02/EUD 04)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0