berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta penurunan angka stunting di Jawa Barat melibatkan Corporate Social Responsibility (CSR).
Pasalnya, penanganan stunting menjadi perhatian bersama, karena dampaknya sangat berbahaya bagi perkembangan anak, termasuk juga untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Kerja sama pemerintah baik provinsi dan kota/kabupaten dengan swasta melalui CSR-nya untuk menekan angka stunting, sangat diperlukan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri," ujar Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, usai kegiatan Monitoring Evaluasi Aksi Stunting (Moring) dengan tema Menggali Potensi CSR menuju Jabar Zero New Stunting, di Aula Nonon Shontani, Pemerintah Kota Bekasi, Kamis (15/06/23).
Stunting, menurut Uu, tidak terlepas dari kemiskinan. Oleh karena itu, penanganan stunting tidak hanya difokuskan di bidang kesehatan saja melainkan bidang lainnya.
"Termasuk bidang pendidikan, karena dengan orang yang berpendidikan InsyaAllah kesehatannya hebat, begitu juga dengan bidang ekonomi dan bidang lainnya,” katanya.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, program Jabar ini merupakan suatu terobosan untuk dijalankan Pemerintah Kota/Kabupaten, termasuk Kota Depok. Kendati, angka stunting di Kota Depok termasuk yang terendah, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak agar kasus stunting di Jabar benar-benar nol.
"Angka stunting Kota Depok termasuk terendah di Jabar yaitu 3,44 persen. Namun, untuk menzerokan stunting perlu kerja sama semua pihak, termasuk pengusaha melalui CSR. Kami akan coba undang (CSR) dan merumuskan program-programnya," tutupnya. (JD 08/ED 02/ EUD 04)