berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappeda) Kota Depok berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan diskusi bertajuk Kolaborasi Bareng Komunitas (Kongko) Pembangunan Anak dan Remaja, di Bajawa Kafe, Kecamatan Pancoran Mas, Selasa (24/10/23).
Pada kongko pembangunan kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggandeng anak-anak dan remaja Depok membahas isu pengentasan stunting dan pembangunan kota.
"Anak-anak dan remaja yang akan mengisi pembangunan 10-20 tahun mendatang. Oleh sebab itu, kami libatkan untuk menggalang kerja sama dan membangun sinergi terkait penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2025 dan penurunan stunting," ujar Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana kepada berita.depok.go.id, usai acara tersebut.
Stunting merupakan program prioritas skala nasional yang harus dicari solusinya secara bersama. Kegiatan ini menjadi bukti konkret bahwa generasi muda Depok memiliki kesadaran akan permasalahan stunting dan pembangunan kota.
"Stunting bukan masalah sepele dan pembangunan kota adalah sesuatu yang akan membentuk masa depan kita semua. Pertemuan ini langkah awal untuk dalam mengatasi masalah dan membangun masa depan yang lebih baik," ucapnya.
Dadang menuturkan, tugas anak dan remaja adalah memadukan ego sistem menjadi ekosistem sebagai agen perubahan pembangunan. Remaja diharapkan menjadi garda terdepan penurunan stunting dengan mengedukasi remaja lain, terkait asupan gizi.
"Terkait simpul program kami sepakati Stunting Warior menjadi kegiatan remaja dalam penanganan stunting, mulai dari perencanaan, aksi nyata hingga monitoring evaluasi menuju visi zero new stunting, tuturnya.
"kegiatan kongko bareng anak dan remaja ini akan terus bergulir setiap tahunnya, karena bentuk pemerintah mendengarkan aspirasi mereka sebagai aktor pembangunan," pungkasnya. (MagangRafli/EVD 01-MagangAli)
