berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengadakan Kegiatan Orientasi Tatalaksana Kasus Preeklampsia Pada Ibu Bersalin, Kamis (12/10/23). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring bersama Direktur, Dokter Obgyn, Bidang di Rumah Sakit, Puskesmas dan Bidan Praktek Mandiri se-Kota Depok.

Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, kegiatan ini sangat penting karena menjadi suatu langkah dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Depok. Serta untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Depok.

“Kami ingin lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) terutama dalam upaya pencegahan, deteksi dini, rujukan dini dan penanganan yang cepat, tepat, dan berkualitas,” ungkapnya dalam kegiatan melalui zoom.

Mary menjelaskan, berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan secara rutin oleh Dinkes Kota Depok bersama para ahli yang tergabung dalam tim Audit Maternal Perinatal (AMP) masih terdapat beberapa permasalahan. Antara lain, belum optimalnya penanganan ibu hamil preeklampsia pada bidan praktik mandiri maupun faskes tingkat pertama.

Kemudian, tambah Mary, penanganan kegawatdaruratan pada kasus preeklamsia di fasilitas kesehatan rujukan atau di rumah sakit juga belum optimal. Sehingga masih perlu dilakukan sejumlah upaya dalam mengatasi kendala tersebut.

"Maka, tim AMP memberikan rekomendasi kepada Dinkes untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada FKTP dan FKRTL dalam pencegahan, deteksi dini, rujukan, dan penanganan yang cepat," jelasnya.

"Harapannya, seluruh bidan praktik mandiri, klinik, maupun Puskesmas yang ada di Kota Depok dapat melakukan upaya tersebut untuk kasus preeklamsia pada ibu hamil. Sehingga, AKI dan AKB di Kota Depok semakin menurun dan memberikan dampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat," tandasnya. (JD02 / ED 01).