berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Depok menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama perangkat daerah dan stakeholder yang tergabung di dalamnya. Pada rakor kali ini juga sekaligus diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) semester 1 dan publikasi data stunting 2022.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana menjelaskan, AKS dilakukan untuk memetakan kasus-kasus stunting yang datanya diperoleh langsung dari masyarakat. Serta rencana tindak lanjut intervensi yang akan dilakukan terhadap balita stunting.
"TPPS Kota Depok setiap bulan menggelar rakor dan di akhir tahun pasti melakukan publikasi stunting dan AKS," ujar Dadang kepada berita.depok.go.id, usai Rakor TPPS Kota Depok di Aula Teratai Lantai 1 Balai Kota Depok, Senin (14/11/22).
Dadang menuturkan, publikasi data stunting berguna untuk memetakan kasus stunting di setiap wilayah di Kota Depok. Hal ini untuk melihat kecamatan dan kelurahan yang mengalami kenaikan atau penurunan angka Stunting.
"Kalau ada kelurahan yang naik (angka stunting) ini apakah ada pertambahan penduduk atau kelahiran bayi, itulah harus dipetakan kecamatan dan kelurahannya," tuturnya.
Setelah ada pemetaan masing-masing wilayah, lanjut Dadang, TPPS Kota Depok akan melaksanakan rencana tindak lanjut bersama stakeholder. Sebab, menurutnya, untuk mewujudkan zero new stunting perlu adanya kolaborasi antar stakeholder.
"Anggaran untuk penanganan kasus stunting sudah melekat di DP3AP2KB, Dinkes dan CSR. Tahun depan di menu wajib kelurahan ada alokasi anggaran untuk stunting," tandasnya. (JD 05/ED02/EUD02)