Rakor High Level Meeting TPID Kota Depok, di Ruang Edelweis, Balai Kota, Kamis (11/08/22). (Foto: istimewa).
berita.depok.go.id - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok bersama Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) di Ruang Edelweis, Balai Kota, kemarin (11/08). Rapat tersebut membahas tentang evaluasi tingkat inflasi pada semester I tahun 2022, serta penyebab dan rekomendasi upaya pengendalian inflasi di Kota Depok.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada Sekretariat Kota Depok, Adnan Mahyudin menjelaskan, tingkat inflasi Kota Depok pada semester I tahun ini berada di tingkat yang cukup tinggi, baik di Jawa Barat maupun wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi periode Januari - Juli 2022 mencapai angka 4,58 persen.
"Sudah berada di atas target inflasi nasional yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebesar 3 ± 1 persen," jelasnya kepada berita.depok.go.id, Jumat (12/08/2022).
Menurut Adnan, hal ini perlu menjadi perhatian bersama dari seluruh kepala perangkat daerah selaku anggota TPID Kota Depok. Terutama, terkait program dan kegiatan yang dilakukan perangkat daerah dalam mendukung upaya pengendalian inflasi di Kota Depok.
Adnan mengungkapkan, laju inflasi merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian sasaran pembangunan nasional. Laju inflasi yang rendah dan stabil diharapkan dapat menjaga daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat, sehingga bisa mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
"Kita perlu terus memperkuat sinergi dengan semua pihak dan otoritas terkait guna memastikan pengendalian inflasi dengan menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas di Kota Depok ini, agar dapat berjalan dengan baik dan efektif," ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini masyarakat menghadapi berbagai kenaikan harga komoditas. Meliputi minyak goreng, telur dan produk hortikultura seperti bawang merah dan cabai merah.
Lanjutnya, pada pertengahan tahun masyarakat juga harus mengalokasikan dana tambahan untuk menghadapi tahun ajaran baru bagi sekolah anak-anak. Semua kondisi ini masih berlangsung di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan bahkan cenderung mengalami kenaikan akhir-akhir ini.
"Kami berharap bantuan dan kerja sama dari Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia Kanwil Jabar dalam melakukan langkah dan upaya pengendalian inflasi di Kota Depok. Selain itu juga mengharapkan kesediaan Bulog Sub Divre Cianjur serta Toko Tani Indonesia Center bila perlu melaksanakan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya," tandasnya. (JD 05/ED 01/EUD02)