berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Depok meresmikan Toko Oleh-oleh Dekranasda Depok Maju, yang berlokasi di Depok Open Space (DOS) 1, tepat di depan Balai Kota Depok.
Peresmian dilakukan langsung oleh Wali Kota Depok, Supian Suri, didampingi Ketua Dekranasda Kota Depok, Siti Barkah Hasanah, pada Minggu (06/07/25) pagi.
Toko oleh-oleh ini dihadirkan sebagai etalase produk unggulan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Kota Depok, mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga produk fesyen yang siap menjadi buah tangan bagi para tamu maupun warga yang akan berkunjung ke luar kota.
“Ini menjadi simbol bahwa warga Depok juga punya oleh-oleh yang bisa dibawa pulang ke mana-mana (baik ke kampung halaman atau ke luar kota),” ujar Wali Kota Depok, Supian Suri dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kehadiran toko oleh-oleh ini menjawab keresahan masyarakat yang sering kebingungan saat ingin membawa buah tangan khas dari Depok.
“Jadi jangan bingung kalau besok mau ke rumah mertua di luar Kota Depok, mau bawa oleh-oleh apa. Sekarang sudah ada Toko Oleh-oleh Dekranasda Depok Maju,” katanya.
Wali Kota Depok juga mengajak para pelaku usaha lokal untuk aktif memasarkan produknya melalui wadah ini.
Ia menyampaikan bahwa Dekranasda Kota Depok terbuka untuk memfasilitasi pelaku UMKM yang ingin ikut mempromosikan produknya.
“Buat warga Depok yang punya kemampuan, punya potensi untuk menjajakan produk kulinernya, fesyennya, kerajinannya, jangan sungkan lapor ke Ketua Dekranasda Kota Depok, Cing Ikah,” ujar Supian Suri dengan gaya khasnya.
Ia berharap, kehadiran toko oleh-oleh ini tidak hanya memperkuat identitas lokal Kota Depok, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Mudah-mudahan ini menjadi nilai tambah ekonomis dan meningkatkan kesejahteraan warga Depok,” tutupnya.
Toko Oleh-oleh Dekranasda Depok Maju akan menjadi bagian dari destinasi pendukung kawasan Balai Kota yang kini semakin hidup dengan berbagai aktivitas ekonomi kreatif dan budaya. (JD09/ED 01).
