Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Soal Kualitas Udara, Wali Kota Depok : Kita Pakai Alat KLHK

JD09 - berita depok
Sabtu, 26 Agustus 2023, 9:58 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris. (Foto : Istimewa)

berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Mohammad Idris menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memiliki indikator tersendiri dalam menilai kualitas udara di wilayahnya.

Sistem perhitungan mengacu pada Air Quality Monitoring System (AQMS) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melihat perkembangan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dan kualitas udara kota.

Dalam sistem perhitungan tersebut, kualitas udara Kota Depok dalam kategori Sedang, artinya tingkat kualitas udara masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan.

“Kita selalu pakai alat yang sudah diberikan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengukur udara di Depok yang sampai sekarang memang dalam kondisi Sedang,” katanya kepada berita.depok.gomid, Jumat (25/08/23).

Saat ini alat tersebut tersebar di empat titik yang memiliki lalu lintas yang cukup padat, antara lain, di Jalan Raya Margonda, Jalan Sengon, Jalan Juanda dan Jalan Raya Bogor.

“Dari awal hingga sekarang masih digunakan dan kita laporkan secara berkala ke kementerian,” ujarnya.

Kiai Idris, sapaan akrab Wali Kota Depok, pun angkat bicara terkait tak sehatnya kualitas udara di kawasan Depok berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir.

“Sesuai dengan alat yang sudah diberikan, kita tidak kepada LSM (IQ Air) organisasi survei segala macam, kita kepada Kementerian,” tuturnya.

“Sebab, mereka induk kita, yang memberikan alat juga mereka, kalau alatnya salah kita minta ganti," ujar Kiai Idris.

Guna mencegah indeks peningkatan pencemaran udara di Kota Depok, maka dirinya menginstruksikan Perangkat Daerah (dinas) terkait menggencarkan penghijauan.

“Seperti DLHK, melakukan penanaman pohon lebih gencar khususnya daerah-daerah yang memang transportasi lebih padat, lebih banyak itu harus diantisipasi, bisa dengan tanaman pohon yang mengurang pencemaran,” jelasnya.

Untuk Damkar dapat meningkatkan kewaspadaan dan memberikan peringatan-peringatan kepada warga untuk lebih berhati-hati menggunakan alat-alat atau media yang dapat membakar dan lain sebagainya.

“Kalau penyemprotan-penyemprotan itu waktu masa Covid juga evaluasinya tidak efektif, bahkan akan memunculkan debu-debu yang bertebaran kemana-mana,” pungkasnya. (JD09/ED01).