berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggadakan Edukasi Gizi dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal bagi balita dengan masalah gizi, Kamis (16/11/23).
Kegiatan tersebut dilaksanakan serentak 22 titik yang tersebar di 11 kecamatan. Jadi setiap kecamatan terdapat dua lokasi khusus (lokus) pelaksanaan program PMT Lokal.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono yang hadir di lokus Aula Kantor Kecamatan Cimanggis menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk menggali harapan masyarakat terhadap pelaksanaan program PMT Lokal ini.
"Alhamdulillah tadi seluruh warga yang hadir saya tanyakan, Apakah kegiatannya baik dan dilanjutkan? Alhamdulillah jawabannya baik, bagus dan dilanjutkan," tutur Bang Imam, sapaan Wakil Wali Kota Depok kepada berita.depok.go.id, usai kegiatan di Aula Kantor Kecamatan Cimanggis.
Meski begitu, menurutnya, masyarakat juga menginginkan adanya menu tambahan atau kudapan lainnya. Seperti, buah, susu ataupun kacang hijau.
"Jika anggaran kita cukup, semoga bisa dilakukan di tahun-tahun berikutnya atas usulan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Bisa juga diusulkan melalui kelurahan tentang makanan tambahan untuk anak stunting," terang Bang Imam.
Program penurunan angka stunting juga merupakan program nasional yang menargetkan pada tahun 2024 angka stunting di Indonesia berada diangka 15 persen. Tetapi, saat ini Kota Depok sudah berada diangka 12,6 persen.
"Kota Depok sudah di bawah angka stunting nasional dan termasuk lima kota dengan angka stunting terenda se-Indonesia," ujar Bang Imam.
Dengan kegiatan ini, tentu Pemkot Depok menginginkan angka stunting bisa turun lagi. Saat ini masih ada sekitar 3.200 anak yang masih stunting.
"Mudah-mudahan dengan pemberian makanan tambahan setiap hari pada kegiatan PMT ini, sehingga Zero Stunting yang kita harapkan bisa terwujud," harap Bang Imam.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinkes Kota Depok, Zakiah menambahkan, kegiatan hari ini adalah makan bersama sebagai bentuk edukasi kepada balita yang menjadi sasaran PMT Lokal.
Sasarannya yaitu, balita yang gizi kurang, balita yang berat badan kurang dan sangat kurang, balita yang tidak naik timbangannya bulan lalu. Total ada, 9.882 balita yang diberikan PMT selama 28 hari.
Jumlah sasaran yang diberikan PMT dua kali lebih banyak dari jumlah anak stunting. Sebab, program ini juga sebagai upaya Zero New Stunting atau pencegahan kasus stunting baru.
"Jadi mereka belum stunting, tidak stunting tapi jangan sampai mereka jatuh ke kondisi stunting. Untuk itu, kita intervensi dengan PMT Lokal," tutupnya. (JD09/ED02)