berita.depok.go.id - Setiawan Witjaksana resmi menakhodai Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Kota Depok periode 2025–2029.

Pengukuhan dan pelantikan dilakukan oleh Ketua Kormi Jawa Barat, Denda Alamsyah, di Aula BJB Cabang Depok, Kamis (18/9/25).

Dalam kesempatan tersebut, Setiawan menyampaikan sejumlah program prioritas.

Salah satunya menghidupkan festival atau kegiatan olahraga masyarakat mulai dari tingkat RW, kelurahan, hingga kota.

“Festival atau kegiatan olahraga masyarakat dari tingkat paling rendah ya, RW, kelurahan, dan seterusnya sampai tingkat kota,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya membangun kolaborasi strategis dengan berbagai pihak.

“Kita kan mitra strategis pemerintah, jadi harus membangun kolaborasi dengan sekolah, kampus, dunia usaha, juga komunitas-komunitas olahraga maupun non-olahraga,” tambahnya.

Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Kormi Depok periode 2025-2029 di Aula BJB Cabang Depok, Kamis (18/09/25). (Foto : Diskominfo).

Setiawan juga menilai olahraga masyarakat bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

 “Dengan kegiatan olahraga masyarakat akan muncul sentra-sentra kegiatan, dan di situ UKM juga akan tumbuh. Jadi olahraga dan ekonomi masyarakat saling bersinergi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyinggung keberadaan regulasi daerah yang dinilai mendukung langkah Kormi Depok.

“Dengan adanya perwal akan memudahkan Kormi, karena sudah ada aturan mainnya. Tinggal bagaimana kita aplikasikan bersama seluruh elemen masyarakat,” terangnya.

Pasca pelantikan, Kormi Depok akan segera menggelar rapat kerja untuk mempersiapkan Forum Olahraga Masyarakat Kota (Formakot).

 “Mudah-mudahan di bulan Oktober, selambatnya November, kegiatan Formakot bisa terlaksana,” ungkapnya.

Saat ini tercatat ada 32 induk organisasi olahraga (inorga) di bawah naungan Kormi Depok, terdiri dari 26 inorga aktif dan 6 inorga sementara. 

Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring proses verifikasi dan penyesuaian administrasi.

Di akhir, Setiawan memberi perhatian khusus pada olahraga tradisional.

 “Olahraga tradisional itu bagian dari khazanah budaya masyarakat Kota Depok. Harus dilestarikan, bahkan kalau perlu disosialisasikan di sekolah-sekolah, jangan sampai hilang,” pungkasnya. (JD09/ED 01).