Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News
Rembuk Stunting 2024, Upaya Wujudkan Zero New Stunting di Kota Depok
JD 03 - berita depok

194
Rabu, 29 Mei 2024, 11:15 WIB

Aspemkesra pada Setda Kota Depok, Gandara Budiana, saat membuka acara Rembuk Stunting 2024 yang diselenggarakan di Hotel Santika, Selasa kemarin (28/05/2024). (Foto: DP3AP2KB Kota Depok).

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Gandara Budiana, secara resmi membuka acara Rembuk Stunting 2024 yang diselenggarakan di Hotel Santika, Selasa (28/05/24)

Dalam sambutannya, dirinya menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok atas terselenggaranya acara ini.

Sebab melalui kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kesadaran dan kolaborasi terkait penanganan stunting. 

"Semoga dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat Kota Depok untuk melakukan konvergensi dalam pencegahan stunting di Kota Depok," ujar Gandara Budiana. 

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Depok atas peran dan komitmen mereka dalam upaya percepatan penurunan stunting. 

Menurutnya, Peraturan Wali Kota Depok Nomor 99 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Kota Depok menjadi landasan hukum dalam melaksanakan berbagai intervensi terhadap stunting. 

Gandara Budiana menekankan pentingnya pencegahan stunting melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran hidup sehat, penerapan gizi seimbang dan kebiasaan hidup bersih dan sehat. 

"Pencegahan ini dapat dilakukan pada semua kelompok umur, mulai dari remaja, calon pengantin, wanita usia subur, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu bersalin, hingga bayi dan balita," tambahnya. 

Lebih lanjut, dalam konteks Kota Depok, penurunan prevalensi stunting menjadi salah satu indikator keberhasilan mewujudkan Kota Depok yang sehat dan nyaman sesuai dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2021-2026. 

Beberapa intervensi baik spesifik maupun sensitif telah direncanakan untuk tahun 2024, meliputi sosialisasi kesehatan, pemberian suplemen zat besi, peningkatan kapasitas petugas, dan edukasi kesehatan bagi calon pengantin. 

Intervensi sensitif mencakup pengelolaan pendidikan anak usia dini (PAUD), komunikasi, informasi, dan edukasi program Bangga Kencana, pembinaan pelayanan keluarga berencana, pengelolaan data fakir miskin, serta peningkatan ketersediaan ikan untuk konsumsi dan usaha pengolahan. 

Gandara Budiana juga menyoroti pentingnya kolaborasi dan konvergensi dari berbagai unsur hepta helix yang mencakup akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah, media, dan observer. 

"Penguatan kolaborasi dan konvergensi dari berbagai unsur hepta helix yang tergabung dalam TPPS Tingkat Kota Depok turut digencarkan, berbagi peran tersebut, diantaranya akademisi, bisnis dan Non-Governmental Organization (NGO), citizen, government, media, dan observer," jelasnya. 

Kolaborasi ini melibatkan pendampingan oleh akademisi, penyediaan CSR oleh bisnis dan NGO, pemberdayaan masyarakat, serta kolaborasi program secara tematik oleh pemerintah. 

Media berperan dalam menyebarkan informasi untuk edukasi, sementara observer memberikan input positif terhadap aksi konvergensi. 

Pada tahun 2023, Kota Depok juga telah melaksanakan kegiatan Kampung Caraka (Cerdas Ramah Keluarga), yang merupakan simpul dari branding kampung-kampung yang ada, dengan tujuan percepatan penurunan prevalensi stunting di 63 kelurahan. 

Upaya ini diharapkan dapat mengoptimalkan berbagai intervensi baik spesifik maupun tentang gizi seimbang dan pola asuh yang baik, serta penguatan kebijakan dan regulasi. 

"Semoga kegiatan ini dapat menjadi salah satu ikhtiar dalam kerangka mewujudkan Zero New Stunting di Kota Depok, demi mewujudkan Kota Depok yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera," pungkasnya. (JD 03/ ED 01). 



Apa reaksi anda?
0
1
0
0
0
0
0