berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Depok mengikuti Workshop Orientasi Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Wisma Hijau.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari pada 04 dan 05 Desember tersebut diikuti oleh 17 dokter, 34 bidan, dan 9 perawat yang berasal dari Puskesmas se-Kota Depok.
Selain itu juga Tim PSC 119 yang merupakan dokter, bidan, serta perawat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, upaya yang dilakukan dalam kegawatdaruratan maternal dan neonatal yaitu dengan pertolongan persalinan yang bersih dan aman di fasilitas pelayanan kesehatan oleh nakes yang terampil.
"Serta pelayanan pasca persalinan dan kelahiran dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai," tuturnya, kepada berita.depok.go.id.
Mary mengungkapkan, terdapat tiga jenis intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal.
Seperti dengan peningkatan mutu pelayanan antenatal secara kuantitas dan kualitas yang mampu mendeteksi dan menangani secara dini kasus risiko tinggi secara memadai.
Selanjutnya, ungkap Mary, dengan pertolongan persalinan yang bersihan aman oleh nakes yang terampil dan sarana yang lengkap.
"Kemudian, pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal dasar Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan komprehensif Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau," jelasnya.
"Harapannya melalui pertemuan ini seluruh tenaga kesehatan dapat mengetahui dan mempraktikkannya pada pelayanan kesehatan. Sehingga dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)," tutupnya. (JD 02/ED 01).