Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi Hasan menyaksikan proses pemasangan rompi ojek pangkalan yang dilakukan oleh Kabag Ekonomi Setda Kota Depok, Wahid Suryono, saat peluncuran program Pasar Rakyat Online di Halaman UPTD Pasar Sukatani, Kecamatan Tapos, Selasa (27/10/20). (Foto: JD 05/Diskominfo)
berita.depok.go.id - Program Pasar Rakyat Online besutan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok tidak hanya fokus untuk mendongkrak ekonomi pedagang. Namun, program ini juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat lain yaitu ojek pangkalan.
Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi Hasan mengatakan, ojek pangkalan merupakan salah satu profesi yang terdampak pandemi Covid-19. Untuk itu, pihaknya juga menggandeng ojek pangkalan sebagai pengantar dalam program belanja online ini.
"Setiap pasar memiliki enam orang ojek pangkalan yang membantu proses pengantaran belanjaan ke pembeli," ungkap Zamrowi kepada berita.depok.go.id, usai peluncuran Program Pasar Rakyat Online di UPTD Pasar Sukatani, Kecamatan Tapos, Selasa (27/10/20).
Dia menjelaskan, seluruh tukang ojek pangakalan yang bertugas mengantarkan belanjaan ke pembeli, sebelumnya telah dilatih dan terdaftar di masing-masing pasar. Mereka juga dilengkapi dengan rompi yang bertuliskan lokasi pasar tempatnya bertugas.
"Kami libatkan ojek pangkalan agar ada pemerataan ekonomi. Bukan hanya untuk pedagang tapi juga tukang ojek yang terdampak pandemi Covid-19," jelasnya.
Di tempat yang sama, Konsultan Pasar Rakyat Online, Ubaidilah menuturkan, pelibatan ojek pangkalan adalah bagian dari layanan program ini untuk mempermudah proses pengantaran barang belanjaan ke pembeli. Setiap sekali pengantaran, pembeli akan mendapatkan subsidi ongkos kirim (ongkir) sebesar Rp10 ribu.
"Selama tiga bulan ini ada subsidi ongkir per pengiriman. Selain nyaman pembeli juga akan merasa murah pengirimannya," ucap Ubai. (JD 05/ED 01/EUD02)