berita.depok.go.id - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Depok kembali mempertegas komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembinaan bagi warga binaan.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan enam perjanjian kerja sama yang berlangsung pada Kamis (13/11/25) di Pendopo Balai Warga Rutan Kelas I Depok.
Kepala Rutan Kelas I Depok, Agus Imam Taufik, hadir langsung untuk menandatangani perjanjian bersama para mitra strategis yang terdiri dari berbagai instansi pendidikan dan lembaga keagamaan.
Adapun mitra yang terlibat yaitu, Kantor Kementerian Agama Kota Depok, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta (Fakultas Pendidikan dan Fakultas Psikologi), Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dan Politik Pelopor Bangsa dan Yayasan Rumah Hayya Dirsina
Kerja sama ini mencakup berbagai rangkaian kegiatan pembinaan, mulai dari pendidikan nonformal, penyuluhan agama, konseling psikologis, pelatihan hukum, hingga pembinaan keterampilan dan pembinaan spiritual.
Seluruh program dirancang untuk memberikan ruang pengembangan diri bagi warga binaan, baik secara akademik, emosional, maupun mental.
Acara penandatanganan turut disaksikan oleh pejabat manajerial, pegawai Rutan, serta perwakilan warga binaan.
Suasana khidmat namun penuh optimisme menggambarkan harapan besar terhadap peningkatan kualitas pembinaan yang lebih komprehensif dan humanis.
Dalam sambutannya, Kepala Rutan Depok, Agus Imam Taufik, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan.
“Kami berharap, melalui kerjasama ini, para warga binaan dapat memperoleh bekal ilmu, keterampilan, serta bimbingan moral yang akan berguna saat mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Melalui kerja sama ini, Rutan Kelas I Depok menunjukkan diri sebagai lembaga yang adaptif dan terbuka terhadap inovasi.
"Sinergi antara instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi sosial diharapkan menjadi pondasi kuat dalam membentuk warga binaan yang produktif, berdaya saing, dan siap berintegrasi kembali ke masyarakat," pungkasnya. (JD 09/ED 01)
