Foto: JD 05/Diskominfo
Peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, Imam Radianto saat menjadi narasumber dalam Webinar City Branding sebagai Pengungkit Daya Saing Kota Depok yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan (Bappeda) Kota Depok, Kamis (10/12/20).
berita.depok.go.id –Peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Imam Radianto menilai, City Branding merupakan strategi pemerintah untuk mempublikasikan identitas kota kepada masyarakat. Supaya brandnya semakin dikenal, perlu diimbangi dengan pengembangan inovasi.
“Inovasi menjadi daya dukung pencitraan suatu kota, karena strategi untuk membuat sebuah identitas kota itu diperlukan sebuah inovasi,” ujarnya dalam Webinar City Branding sebagai Pengungkit Daya Saing Kota Depok yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan (Bappeda) Kota Depok, Kamis (10/12/20).
Dikatakan Imam, inovasi dengan penerapan City Branding akan menghasilkan identitas yang berbeda dari sebuah kota. Dengan begitu, dapat membedakan ciri antara kota yang satu dengan lainnya.
Seperti Kota Depok, lanjutnya, yang telah memiliki brand Kota Bersahabat (Depok Friendly City). Menurutnya, dengan terbentuknya City Branding ini dapat mendorong peningkatan daya saing dari sebuah kota.
“Sebuah merek yang kuat berarti merek tersebut dapat dibedakan dari pesaing, sehingga akan berakibat pada peningkatan invenstasi, bisnis, dan pariwisata,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Depok, Widyati Riyandani menjelaskan, dalam kaitan City Branding, inovasi program yang ada di setiap Perangkat Daerah (PD) berdampak positif terhadap pembangunan kota. Kemudian, imbuhnya, hasil dari produktivitas ini turut berkontribusi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Kota Depok.
“Poin ini yang menjadi nilai lebih dibandingkan dengan kota-kota yang berdekatan dengan Depok,” tandasnya. (JD 05/ED 01/EUD02)