Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Pemerintahan

Pemkot Depok Rilis Sembilan Rumah Sakit Rujukan Covid -19

ED 01 - berita depok

149
Jumat, 17 Apr 2020, 20:36 WIB

Wali Kota Depok, Mohammad Idris. (Foto: Diskominfo). 

berita.depok.go.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah merilis sembilan rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien terinfeksi virus Corona atau Covid-19. Di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, RS Puri Cinere, RS Melia Cibubur, RS Hermina, RS Mitra Keluarga, RS Bhayakara Brimob, RS Tugu Ibu, RS Bunda Margonda dan RS Universitas Indonesia (UI). 

Wali Kota Depok, Mohammad Idris  mengatakan, hal ini sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.224-Dinkes/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.186- Dinkes/2020. Yaitu mengenai Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.

 “Untuk RS Sentra Medika saat ini sedang kami usulkan kembali ke  Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk ditetapkan sebagai RS Rujukan Covid-19,” ujarnya kepada  berita.depok.go.id, Jumat (17/04/20) 

Dikatakannya, dari sejumlah RS tersebut, total tempat tidur yang disiapkan sebanyak 219 unit. Selain itu, pihaknya juga sedang mempersiapkan kembali RSUD Kota Depok untuk menambah kapasitas ruang isolasi khusus Covid-19.

 Sementara terkait wisma untuk tenaga kesehatan, kata Mohammad Idris, saat ini pihaknya belum berencana untuk menyediakannya. Sebab, menurutnya, masyarakat Kota Depok sangat toleransi dengan tenaga medis. 

“Insya Allah warga Kota Depok sangat toleran terhadap para tenaga medis yang berjuang untuk kemanusiaan, sehingga saat ini belum waktunya menyediakan wisma tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya menyebutkan, perkembangan kasus Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Kota Depok hingga hari ini sebanyak 1.983 orang  dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 669 orang. 

Dirinya menambahkan, untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 40 orang. Namun demikian, status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

"Untuk kasus konfirmasi sebanyak 161 orang, sembuh 12 orang, dan meninggal dunia menjadi 15 orang. Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) 726 orang," tandasnya. (JD 03/ED 01/EUD02) 


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0