berita.depok.go.id - berita.depok.go.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kembali menggelar rapat koordinasi (rakor) Kota Sehat di Aula Edelweiss, Balai Kota, kemarin (14/03). Terdapat sejumlah hal yang dibahas, mulai dari instrumen penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tahun 2023 hingga tantangan ke depan yang akan dihadapi.
Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri menuturkan, terdapat sembilan instrumen penilaian KKS tahun 2023. Meliputi tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan pemukiman dan fasilitas umum, tatanan pasar, tatanan satuan pendidikan, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial serta tatanan pencegahan dan penanggulangan bencana.
"Untuk mendapatkan Swasti Saba Wistara setiap tatanan harus memenuhi capaian minimal 91 persen. Selain itu sudah 100 persen Open Defecation Free (ODF), ini sudah berhasil kita penuhi," ujarnya, kepada berita.depok.go.id, Selasa (14/03/23).
Supian, yang juga sebagai Ketua Tim Pembina Kota Sehat menjelaskan, terdapat sejumlah strategi akselerasi yang disiapkan. Antara lain memperkuat tim, kolaborasi kecamatan dan kelurahan dengan Puskesmas, Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS), Pokja Kelurahan Sehat, serta stakeholder.
Kemudian, identifikasi permasalahan yang dihadapi di wilayah berdasarkan indikator tatanan sehat.Lalu, rencana aksi, menyusun rencana kolaborasi aksi bersama untuk menyelesaikan permasalahan khusus yang menjadi prioritas.
"Selanjutnya susun inovasi, melakukan inovasi bersama khususnya menyelesaikan permasalahan prioritas. Monitoring, melakukan pembinaan sembilan tatanan kota sehat dan evaluasi, melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut perbaikan ke depan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengungkapan, ada lima tantangan yang dihadapi ke depan. Pertama, membangun Tim Kota Depok Sehat KEREN (Kompak, Energik, Ramah, Empati dan Nyaman). Berikutnya, upaya pemenuhan indikator kota sehat pada setiap tatanan, melakukan pemetaan perencanaan yang holistik .
"Pembagian peran pembinaan sembilan tatanan secara integratif dan penetapan lokus masing-masing dari sembilan tatanan, indikator apa yang menjadi fokus pembinaan," tutupnya. (JD 12/ED 01/EUD03)