berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Japan Job Fair Civil Engineer 2025 yang digelar di Gedung Interdisciplinary Engineering, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Rabu (30/07/25).
Kegiatan ini dinilai strategis dalam menjembatani para lulusan teknik sipil dengan peluang kerja di perusahaan-perusahaan Jepang yang bergerak di sektor konstruksi dan infrastruktur.
Acara yang digagas oleh PT Kebun Teknologi Indonesia (Kebuntech) ini terselenggara berkat kerja sama dengan Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Japan, ANC Japan Co., Ltd, PWC Consulting, serta didukung oleh Career Development Center (CDC) UI.
Hadir dalam kegiatan tersebut 10 perusahaan Jepang yang membuka peluang kerja bagi peserta Indonesia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Sidik Mulyono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemkot Depok sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini.
Menurutnya, kolaborasi lintas negara dan sektor ini menjadi salah satu langkah konkret dalam menekan angka pengangguran serta memperluas cakupan kerja bagi lulusan-lulusan vokasi dan perguruan tinggi.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Job fair seperti ini merupakan bentuk nyata sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Pemerintah akan terus hadir menjembatani kebutuhan pencari kerja dan pemberi kerja, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Sidik Mulyono, kepada berita.depok.go.id
Sidik menambahkan, di tengah pesatnya perkembangan global dan teknologi, dunia pendidikan dituntut untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap masuk ke dunia kerja, mampu beradaptasi, dan memiliki daya saing internasional.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga memaparkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Depok pada tahun 2024 turun menjadi 6,27 persen, dari 6,97 persen di tahun sebelumnya.
Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam pasar tenaga kerja dan efektivitas program-program ketenagakerjaan yang dijalankan.
Namun demikian, lanjutnya, tantangan masih besar, pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dibandingkan pertumbuhan lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri.
Karena itu, peluang kerja ke luar negeri menjadi salah satu alternatif penting.
Negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura membuka banyak peluang di sektor teknik, hospitality, kesehatan, pertanian, dan perikanan.
“Pemerintah terus mendorong perluasan akses kerja, termasuk ke luar negeri. Namun, kami juga mengingatkan agar penempatan tenaga kerja dilakukan melalui prosedur yang legal dan aman,” ujarnya.
Sidik juga menegaskan pentingnya mengikuti prosedur dan skema penempatan resmi sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Hal ini untuk mencegah calon pekerja menjadi korban sindikat penempatan ilegal.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa kompetensi bahasa asing dan kesiapan memahami budaya negara tujuan juga menjadi kunci keberhasilan bekerja di luar negeri.
Pemkot Depok melalui Disnaker juga terus berupaya menjembatani pencari kerja dan pemberi kerja.
Salah satunya melalui penyediaan layanan digital ketenagakerjaan seperti melalui kanal ayogawe.depok.go.id, yang menyediakan informasi lowongan kerja, pelatihan, pembuatan kartu AK-1, dan fitur pencocokan kerja secara daring, dimana semua layanan ini dapat diakses secara gratis.
Melalui kegiatan Japan Job Fair Civil Engineer 2025 ini, diharapkan terbangun sinergi yang lebih erat antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah.
Dengan demikian, para lulusan tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga menjadi tenaga kerja yang benar-benar dibutuhkan pasar kerja nasional maupun internasional.
“Kami terus berinovasi untuk memberikan layanan ketenagakerjaan yang mudah, cepat, dan dapat diakses oleh semua pihak. Kami harap platform ayogawe.depok.go.id dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para pencari kerja dan perusahaan,” tutup Sidik. (JD 03/ED 01)