Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pendidikan Pemerintahan Berbudaya Kesehatan
Pemkot Depok Dinilai Mampu Sediakan Data Sektoral yang Berkualitas
JD09 - berita depok

72
Rabu, 6 Mar 2024, 17:37 WIB

Statistisi Ahli Madya Diskominfo Jabar, Encep Wagan Refliana (kiri) memberikan paparan dan arahan pada Evaluasi Penyelenggaraan Sandi Sektoral Kota Depok Tahun 2024 di Hotel Avenzel Kota Bekasi, Selasa (05/03/24). (Foto: Diskominfo)

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengapresiasi Pembangunan Data Sektoral Kota Depok.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dinilai mampu mengembangkan dan menyediakan Data Sektoral yang dibutuhkan dalam perencanaan kebijakan.

"Kegiatan statistik ini dinilai kinerjanya melalui Indeks Pembangunan Statistik. Dengan melaksanakan Pembangunan Data Sektoral dapat dharapkan ada pertumbuhan tingkat kematangan statistik," kata Statistisi Ahli Madya Diskominfo Jabar, Encep Wagan Refliana kepada berita.depok.go.id di sela-sela acara Evaluasi Pembangunan Data Sektoral Kota Depok Tahun 2024 di Hotel Avenzel, Kota Bekasi, Selasa (05/03/24).

Dikatakan Encep, Pemkot Depok rutin melakukan Evaluasi Penyelenggraan Sandi Sektoral setiap tahunnya. 

Bahkan, Kota Depok menempati urutan tiga besar di Jabar dan peringkat enam di Indonesia kategori Pemerintah Kab/kota, sehingga Depok mendapatkan penghargaan Anugrah Anindhita Wistara Data dari Badan Pusat Statistik.

"Depok unggul dari sisi konten, data set dan dari sisi Metadatanya sudah banyak yang dilakukan," terangnya.

Namun, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan capaian tersebut yang dapat diaplikasikan di Kota Depok.

"Masukan dari saya Kota Depok perlu menguatkan inter-probabilitas data dan pemanfaatannya serta perlu terus melakukan pemutakhiran data," ucap Encep 

"Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) sebagai pemanfaat utama data menginginkan di bulan Februari (data tahun sebelumnya) sudah terkumpul lengkap. Namun masih ada Perangkat Daerah (PD) yang telat mengumpulkan datanya," ungkapnya.

Encep menambahkan, Depok juga sebenarnya banyak memiliki data yang dihimpun diaplikasi Sadepok atau Satu Data Depok, namun status datanya masih privat bukan satu data publik. Jadi, tidak bisa diakses oleh publik.

"Ini harus dipastikan oleh walidata untuk mengkomunikasikan, terutama kalau butuh pemeriksaan Satu Data Indonesia itu dilakukan, sehingga kalau sudah yakin datanya itu sudah siap publis, ya harus dirubah," pungkas dia. (JD09/ED02)








Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0