berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok melakukan Sosialisasi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Energi pada Bangunan Komersial di Kota Depok tahun 2023.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Alamanda Wisma Hijau, Kecamatan Cimanggis, Selasa (17/10/23).
Sosialisasi dihadiri oleh pengelola gedung komersial di Depok, antara lain, pengelola rumah sakit, hotel, apartemen, industri, mal dan pusat perbelanjaan.
Kepala DLHK Kota Depok, Abdul Rahman mengatakan, sosialisasi ini bertujuan menurunkan emisi gas rumah kaca sektor energi stasioner pada bangunan komersial. Tentunya dengan memberikan informasi dan pemahanman kepada pengelola gedung komersial.
"Bangunan hijau atau green bulding adalah bangunan yang hemat energi listrik 25 persen dan hemat air 10 persen," tuturnya kepada berita.depok.go.id, Selasa (17/10/23).
Dikatakan Abra, sapaan Kepala DLHK Depok, dalam sosialisasi kali ini pihaknya menghadirkan pemateri dari Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menyampaikan materi tentang Kebijakan Bangunan Hijau.
Lalu pemateri dari Green Building Council Indonesia (GBCI) yang menyampaikan materi Pengelolaan Green Building pada Bangunan Gedung Komersial.
Abra menuturkan, selain rutin melakukan sosialisasi tentang bahaya gas rumah kaca, DLHK Depok juga memiliki peran dalam melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca setiap tahun. Selain itu juga melaksanakan upaya mitigasi perubahan iklim berdasarkan hasil inventarisasi emisi gas rumah kaca tersebut.
Berdasarkan hasil Indeks Gas Rumah Kaca (IGRK) tahun 2022 diketahui sektor terbesar penyumbang emisi adalah sektor transportasi sebesar 49,5 persen. Kemudian, energi stasioner seperti, pemakaian liistrik, LPG atau Liquified Petroleum Gas dan gas alam di perumahan, bangunan pemerintah dan bangunan komersial sebesar 38,37 persen
"Selain transportasi dan energi stasioner emisi dihasilkan juga oleh sektor limbah sebesar 7,76 persen, perubahan penggunaan lahan sebesar 2,46 persen dan pertanian sebesar 1,48 persen," beber Abra.
Adapun upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sektor energi stasioner pada perumahan dan pemukiman dengan pelaksanaan program Kampung Iklim (Proklim) di 63 kelurahan. Kampung Iklim juga terintegrasi dengan Kampung Cerdas Ramah Keluarga (Caraka).
"Dengan program yang saling terintegrasi akan ada banyak program dan anggaran yang dialirkan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca," ungkap dia.
"Semoga dengan upaya yang dilakukan emisi gas rumah kaca di Kota Depok dapat dikendalikan," tutup Abra. (JD09/ED02)