berita.depok.go.id - Wali Kota bersama Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri - Chandra Rahmansyah meninjau Unit Pengolahan Sampah (UPS) RW 04 di Kelurahan Duren Seribu (Duser), Kecamatan Bojongsari.
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Depok Supian Suri menegaskan, permasalahan sampah menjadi salah satu prioritas utama yang harus segera ditangani oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Maka dari itu, ia meminta Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah fokus mengoptimalkan pengelolaan sampah melalui UPS yang ada di wilayah.
"Pertama saya minta tolong Pak Wakil buat konsen terkait dengan permasalahan sampah. Kita meyakini salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan UPS Duren Seribu," kata Supian Suri kepada berita.depok.go.id, usai kegiatan tersebut, Jumat (21/03/25).
Menurutnya, saat ini UPS yang ada masih belum optimal dalam menangani sampah. Dari hasil perhitungan di lapangan, satu UPS hanya mampu mengolah sekitar 3 ton sampah dalam sebulan, yang dinilai terlalu lama.
Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk mengevaluasi metode pengolahan sampah di UPS agar kapasitas pengelolaannya bisa ditingkatkan.
"Kita ingin UPS ini benar-benar dimaksimalkan dalam mengolah sampah. Saat ini, satu tempat hanya mampu mengolah sekitar 3 ton sampah per bulan, dan itu masih terlalu lama. Kita akan evaluasi metode yang ada agar bisa menangani lebih banyak sampah," tutur Supian Suri.
Selain melihat persoalan sampah di Duser, Wali Kota Depok Supian Suri juga meninjau gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duren Seribu 1 yang pembangunannya hingga kini belum rampung.
Dia menekankan pentingnya percepatan penyelesaian proyek pembangunan SDN tersebut agar dapat segera digunakan oleh para siswa.
“Hari ini kita juga melihat kondisi SD Negeri Duren Seribu 1, yang pembangunannya sudah berjalan tapi belum selesai. Ini menjadi PR kita untuk segera diselesaikan, supaya setelah ini kita bisa fokus ke permasalahan lain,” ujarnya.
Dia menambahkan, ada sekitar 35 sekolah yang masuk dalam daftar perbaikan, dengan prioritas awal sekitar 20 sekolah. Jumlah ini sudah melalui dua kali tahap survei.
Di mana tahap pertama telah dilakukan melalui anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) pada Januari-Februari, sementara tahap kedua rencananya akan dilakukan setelah April atau Mei 2025.
“Jadi, dari semua yang telah disurvei, ada sekitar 35 sekolah yang akan menjadi prioritas. Setelah Lebaran, kita akan melakukan survei kembali untuk melihat mana yang harus segera ditangani,” jelas Supian Suri.
"Dengan adanya langkah-langkah ini, Pemkot Depok berharap dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah. Serta mempercepat pembangunan fasilitas pendidikan guna mendukung kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat," tandas Supian Suri (JD10/ED02)