Peserta fordis tengah melakukan kategorisasi sumber permasalahan tentang rujukan berjejaring. (Pipin/Diskominfo)
depok.go.id – United States Agency for International Development (USAID) Jalin Project (JP) mengajak para pamong stakeholder di bidang kesehatan berdiskusi memecahkan persoalan kesehatan di Kota Depok. Salah satunya, terkait rujukan berlapis (berantai) kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.
“Tujuan dari forum diskusi (fordis) ini, untuk mencari akar permasalahan sekaligus solusi menangani persoalan rujukan ketika gawat darurat. Dengan begitu, baik ibu atau anak yang dirujuk bisa secepatnya mendapatkan pertolongan,” kata Regional Manager West Java USAID JP, Sambas S. Natamanggala di Hotel Santika Depok, Kamis (27/06/2019).
Lebih lanjut, ucapnya, fordis tersebut dihadiri sekitar 20 peserta yang konsen di bidang kesehatan. Mulai dari jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, juga berbagai organisasi keprofesian, seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), BPJS Kesehatan, atau Asosiasi Rumah Sakit Swasta.
Dikatakannya, para peserta dibagi menjadi dua kelompok, untuk mendiskusikan hal-hal yang lebih spesifik terkait sumber dan ranah permasalahan. Untuk hari ini, lanjutnya, yang dibahas terkait alur dan maping, mekanisme pembiayaan dan komunikasi, serta penguatan komitmen antar stakeholder kesehatan.
“Hasil dari diskusi ini, akan ditindaklanjuti atau eskpose ke tingkat provinsi. Karena persoalan ini tidak bisa dirumuskan di jenjang daerah saja,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Novarita memberikan apresiasi positif terkait adanya diskusi tersebut. Menurutnya, pihaknya bisa belajar sekaligus mengambil tindakan setelah adanya solusi-solusi dari tingkat kota maupun provinsi.
“Kita bisa menemukan akar permasalahannya, setelah itu melaksanakan berbagai solusinya. Semoga setelah penerapannya, ibu atau bayi yang dirujuk bisa langsung mendapatkan pelayanan tanpa mengalami pemindahan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Pipin Nurullah
Editor: Retno Yulianti
Diskominfo