berita.depok.go.id - Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok mengimbau umat Islam untuk memaksimalkan ibadah dan menghidupkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Komisi Fatwa MUI Kota Depok, Rahmat Morado.
Salah satu amalan utama yang dianjurkan adalah puasa Arafah, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
“Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana Nabi SAW bersabda Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang sebagaimana disampaikan HR. Muslim,” ujar Rahmat, kepada berita.depok.go.id, Kamis (05/06/25).
Selain puasa Arafah, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak takbir sejak malam Iduladha hingga hari-hari tasyrik, yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Takbir disunnahkan untuk dikumandangkan secara lantang di rumah, masjid, dan tempat umum.
“Takbir adalah bentuk syiar Islam dan pengagungan terhadap Allah. Ini bagian dari sunnah yang sangat dianjurkan pada hari-hari besar Islam,” tambahnya.
Tak kalah penting, MUI juga mendorong umat untuk saling mengucapkan tahniah atau ucapan selamat dan mendoakan satu sama lain.
Ucapan yang dianjurkan adalah “Taqabbalallahu minna wa minkum” yang artinya “Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian.
“Hal ini dicontohkan para sahabat Rasulullah SAW. Jubair bin Nufair meriwayatkan bahwa ketika mereka bertemu di hari raya, mereka saling mengucapkan doa itu,” jelas Rahmat.
Pada pagi hari Iduladha, umat Islam juga dianjurkan untuk mandi setelah terbit fajar, memakai pakaian terbaik, dan menggunakan wewangian sebelum berangkat Salat Id.
Kebiasaan ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.
“Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar RA selalu memakai pakaian terbaik di hari raya. Rasulullah SAW sendiri mengenakan mantel terbaiknya dari Yaman dan memakai minyak wangi ketika hendak melaksanakan Salat Id,” ungkapnya.
Terkait waktu makan, pada Iduladha dianjurkan untuk menunda makan hingga setelah selesai Salat Id.
Sebaiknya makanan yang dikonsumsi adalah daging kurban atau makanan khas hari raya sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.
“Ini berbeda dengan Idulfitri. Pada Iduladha, Nabi tidak makan terlebih dahulu sebelum salat. Baru setelahnya beliau menikmati daging kurban,” ujar Rahmat menegaskan.
Menutup penjelasannya, MUI Kota Depok mengajak masyarakat untuk menyambut Iduladha dengan penuh semangat ibadah dan menjaga nilai-nilai persaudaraan.
“Mari kita hidupkan sunnah Nabi SAW, maksimalkan amalan, dan jadikan Iduladha sebagai momentum memperkuat keimanan, persatuan umat, dan kepedulian sosial,” pungkasnya. (JD09/ED 01).