Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pembangunan Pemerintahan
Momen Tak Terlupakan dari Dokter Dinkes Saat Dampingi Jemaah Haji Depok di Tanah Suci
JD 05 - berita depok

215
Senin, 7 Agt 2023, 13:03 WIB

Foto: Diskominfo Petugas Kesehatan Haji asal Kota Depok, Hidayat Nuh Gazali

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - dr. Hidayat Nuh Gazali, Dokter di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menjadi tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) untuk jemaah haji Kota Depok.

Bertugas sebagai dokter selama pelaksaanaan haji 2023 menorehkan kisah yang tidak terlupakan bagi Hidayat Nuh Gazali yang juga menjabat sebagai Koordinator Survilans pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok.

Selama bertugas sebagai Penanggung Jawab Kesehatan jemaah haji asal Kota Depok, banyak cerita sedih dan unik yang dia alami.

Selama 40 hari di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, Hidayat menjadi dokter pendamping jemaah haji kelompok terbang (kloter) 57 Kota Depok.

Dirinya bercerita, para jemaah dari kloternya sangat peduli terhadap kesehatan dirinya masing-masing, berbagai upaya dilakukan secara mandiri sehingga tidak menyulitkan petugas saat di sana.

"Kloter 57 itu jemaahnya sudah pandai untuk preventif dan promotif ya, sehingga dibandingkan dengan kloter lain itu yang berobat (sakit) tidak banyak," jelasnya kepada berita.depok.go.id, belum lama ini.

"Mereka sudah membawa obat dan alat pelindung sendiri dan mendengar nasehat-nasehat yang diberikan oleh tim kesehatan Kota Depok.

Namun, meskipun jemaah haji Depok tanggap dalam pencegahan, nyatanya kondisi cuaca di Mekkah yang cukup panas dan kering membuat beberapa jemaah jatuh sakit. Banyak jemaah yang mengalami batuk dan pneumonia.

Hidayat menceritakan, di kloter 57 ada tiga jemaah yang mengalami pneumonia. Dua di antaranya sembuh, tapi satu jemaah lainnya meninggal karena kekurangan gizi akibat tidak nafsu makan.

"Mungkin ada masukan, untuk Kementerian Kesehatan syarat Istitha’ah harus di per ketat lagi, karena tidak sembarang jemaah haji yang bisa berhaji di musim panas. Karena bahaya sekali, apalagi tidak ada pendampingnya," ungkapnya.

Lanjut Hidayat, masukan untuk Pemerintah Indonesia pada penyelenggaraan haji tahun depan adalah setiap petugas dan jemaah memiliki peta situasi Maktab. Supaya meminimalisir jemaah yang tersesat.

"Untuk stok obat di haji karena kasus batuk dan pilek yang paling banyak sebaiknya obat itu yang diperbanyak, sehingga jemaah bisa kita layani dengan maksimal," katanya.

Di sela-sela obrolan, Hidayat juga menceritakan cerita unik kebiasaan jemaah haji asal Depok. Dimana, ada salah satu jemaah yang hanya mau makan masakan Padang selama berada di Tanah Suci.

"Ada jemaah yang mau makan menu makanan Padang. Kita minta ke ketua rombongan untuk dicarikan masakan Padang tapi tidak ketemu," tandasnya. (JD 05/ED 02)


Apa reaksi anda?
1
0
0
0
0
0
0