Wali Kota Depok, Mohammad Idris (ketiga dari kanan) didampingi Camat Cimanggis, Abdurrahman (tengah) dan Lurah Tugu, Bambang Eko (ketiga dari kiri) menyerahkan sejumlah bantuan kepada keluarga anak penderita kelainan genetik di Cimanggis, Jumat, (10/12/21). (Foto : JD 01/Diskominfo).
berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Mohammad Idris memberikan sejumlah bantuan kepada anak yang menderita kelainan genetik sejak lahir di Kecamatan Cimanggis. Bantuan yang diberikan berupa uang pengobatan dan pendampingan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Depok
Camat Cimanggis, Abdurrahman menjelaskan sebelum ini, pihak keluarga sudah melakukan upaya pengobatan menggunakan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun, pada pemerikasaan lanjutan terdapat biaya yang tidak tercover oleh BPJS Kesehatan sebesar Rp. 15 juta.
"Tadi pagi saya bersama Bapak Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan para lurah menyerahkan bantuan berupa uang tunai untuk membantu biaya pengobatan," tuturnya kepada berita,depok.go.id, Jumat (10/12/21).
Abra sapaan akrabnya menjelaskan, selain bantuan uang, pihaknya juga telah melakukan pendampingan dan pemantauan, baik dari RT-RW, kelompok kerja (pokja) sehat dan tentu kelurahan-kecamatan. Saat ini, anak tersebut menjadi perhatian Pemkot Depok.
Lanjut Abra, pihaknya juga menggandeng yayasan pengumpul dana untuk mengumpulkan dosnasi. Sambungnya, guna membantu proses pengobatan kedepan yang tidak tercover oleh BPJS Kesehatan.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Tugu, Madiana Sudebby menambahkan sebetulnya pada proses kehamilan, sang ibu rutin memeriksakan kandungannya ke posyandu. Namun, karena di posyandu peralatannya terbatas, sehingga penyakit yang diderita tidak terdeteksi.
"Saat ini, anak tersebut sudah ditangani oleh Rumah Sakit dan Dokter Spesialis dalam penangan tingkat lanjut. Sebab, dibutuhkan pemeriksaan kromosom karena ditemukan beberapa kelainan genetik yang diderita," ujarnya.
Lanjut Madiana, puskesmas akan memantau tumbuh kembang si anak melalui kader-kader, agar jangan sampai jatuh ke gizi buruk. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan orang tua pasien untuk mengetahui kondisi dan saran-saran yang diberikan pihak rumah sakit.
"Dari informasi tersebut, kami akan intervensi bareng-bareng," pungkasnya. (JD 09)